nusabali

Pemerintah Tetapkan KEK Kura-Kura Bali

Berlokasi di Pulau Serangan, Proyeksi Investasi Rp 104 Triliun

  • www.nusabali.com-pemerintah-tetapkan-kek-kura-kura-bali

Pembentukan KEK Kura-Kura Bali juga sebagai upaya dalam mengamankan devisa negara sebesar US$31,8 miliar atau setara Rp487 triliun (asumsi kurs Rp15.328 per dolar AS).

JAKARTA, NusaBali

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) resmi menetapkan Kura-Kura Bali di Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar menjadi KEK Pariwisata dengan proyeksi nilai total investasi sebesar Rp104 triliun.  Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga bertanggung jawab sebagai Ketua Dewan Nasional KEK menyampaikan pada Sidang Dewan Nasional KEK resmi menetapkan Kura-Kura Bali menjadi KEK Pariwisata baru melalui pengembangan marina dan resort.  

“Pada kesempatan tersebut juga disepakati pembentukan KEK baru yaitu KEK Kura-Kura Bali (KKB) yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar, Bali,” dalam keterangan resminya, Kamis (12/1). Melalui pengembangan tersebut, diproyeksikan nilai total investasi sebesar Rp104 triliun untuk 30 tahun ke depan dengan penyerapan lapangan kerja sebanyak 35.000 pekerja langsung dan 64.000 pekerja tidak langsung.  

Airlangga menuturkan pembentukan KEK Kura-Kura Bali juga sebagai upaya dalam mengamankan devisa negara sebesar US$31,8 miliar atau setara Rp487 triliun (asumsi kurs Rp15.328 per dolar AS). Dengan bertambahnya KEK Kura-Kura Bali, maka jumlah KEK saat ini resmi menjadi 20 titik, yaitu terdiri dari 10 KEK Industri dan 10 KEK Pariwisata.

Pemerintah berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia dapat meningkatkan realisasi investasi pada 2023 sebesar Rp61,9 triliun dan dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 78.774 orang, yang merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen investasi Rp214 triliun. Oleh kerana itu, dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK mengatakan Dewan Nasional KEK memberikan arahan untuk melakukan fasilitasi penyelesaian hambatan yang ada dan memberikan asistensi dalam proses pemanfaatan fasilitas dan kemudahan.

Kemudian, penyesuaian regulasi, peningkatan sistem Online Single Submission (OSS), peningkatan sumber daya manusia dan memberikan dukungan infrastruktur kepada KEK yang prospektif serta menyiapkan skema pembiayaan melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dan Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Airlangga menyebutkan KEK telah berjalan dengan capaian investasi sebesar Rp30,9 triliun atau 27 persen dari kumulatif investasi dan telah mampu membuka lapangan kerja baru sebesar 27.526 orang atau 49 persen dari kumulatif tenaga kerja. Adapun sampai dengan tahun 2022, realisasi investasi adalah Rp113,2 triliun, jumlah lapangan kerja sebesar 55.678 orang, dan komitmen investasi Rp214 triliun.

Capaian tersebut didorong oleh beberapa KEK berbasis industri seperti KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Sei Mangkei dan KEK berbasis pariwisata seperti KEK Mandalika, KEK Lido, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Singhasari. Peningkatan investasi juga terjadi di KEK Nongsa yang mampu menarik investasi untuk pusat data, digital, serta industri film.

Selain itu, lanjutnya, dari 19 KEK yang saat ini telah ditetapkan oleh pemerintah, masih terdapat beberapa KEK yang perlu didorong agar dapat berkembang secara signifikan, antara lain KEK Morotai, KEK Sorong, KEK MBTK, dan KEK Likupang. Dalam kesempatan tersebut, dibahas pula terkait beberapa hambatan dalam pengembangan KEK, seperti masalah penguasaan dan pengelolaan lahan, kurangnya kemampuan badan usaha pengembang dalam penyediaan pendanaan, kurangnya kapasitas manajemen dan belum adanya rencana bisnis dalam menarik investasi, diperlukannya dukungan infrastruktur dari pemerintah, serta belum optimalnya pemberian fasilitas fiskal dan kemudahan di KEK.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin sebelumnya telah mengajukan Kura-Kura Bali menjadi KEK Pariwisata yang akan menjadi suatu Kawasan yang akan dihuni sekitar 50.000 orang.  

Pembentukan KEK KKB juga diharapkan menjadi upaya dalam menciptakan 4,4 juta lapangan kerja pada 2024 mendatang. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Bali membutuhkan investasi dan membutuhkan terobosan-terobosan yang mengacu kepada tiga pilar, yaitu pertama keberlanjutan atau sustainability. "Kedua, konsep edukasi. Ketiga aspek wellness, health, juga beberapa terobosan yang akan membawa investasi berkelas dunia untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus Kura Kura Bali," kata Sandiaga beberapa waktu lalu. *ant

Komentar