nusabali

KPU Denpasar: Tak Ada PPK Perempuan di Densel

  • www.nusabali.com-kpu-denpasar-tak-ada-ppk-perempuan-di-densel

Denpasar Selatan tidak ada PPK perempuan, karena pada proses seleksi, ada hal yang menjadi pertimbangan terutama kemampuan dan kesiapan mereka untuk mengawal tahapan Pemilu 2024.

DENPASAR, NusaBali
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya, mengatakan dari 20 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terpilih untuk Pemilu 2024, tidak ada anggota perempuan untuk Kecamatan Denpasar Selatan (Densel).

“Ada satu kecamatan yang tidak ada PPK perempuannya, yaitu di Denpasar Selatan, karena pada proses kami melakukan seleksi, ada hal yang menjadi pertimbangan terutama kemampuan dan kesiapan mereka untuk mengawal tahapan,” kata Arsa di Denpasar, Senin (2/1/2023).

Dari 20 anggota PPK KPU Denpasar yang tiap-tiap kecamatan terdiri dari lima orang, terdapat tiga anggota perempuan yang tersebar di Denpasar Utara, Denpasar Timur, dan Denpasar Barat, sementara 17 lainnya didominasi oleh anggota laki-laki.

Arsa mengakui bahwa proses pemilihan badan adhoc Pemilu 2024 relatif berat jika berkaca dari pengalaman 2019 lalu, sehingga pada proses wawancara PPK pihaknya belum menemukan ketersediaan untuk perempuan di kecamatan tersebut.

“Kita tidak bisa sebut perempuan dinilai kurang kemampuannya, tapi memang kita dalam proses memilih relatif berat. Denpasar ini termasuk yang paling terakhir menyerahkan nama PPK, karena kita cukup sulit menentukan pertimbangan,” ujar Arsa.

Dia menjelaskan bahwa pertimbangan dalam memilih anggota PPK di tahap akhir adalah berdasarkan jawaban saat seleksi wawancara, dan setelah itu pihaknya mengurutkan nama berdasarkan penilaian.

“Jadi prosesnya kami menentukan nomor urut ya, setelah hasil wawancara itu, semua yang ikut proses wawancara ada di daftar tunggu, di sana ada perempuan, di lima orang cadangan ada cukup banyak perempuan,” ungkap Arsa.

Pendaftaran PPK oleh KPU Denpasar mulanya diikuti oleh 113 pelamar, terdiri dari 67 laki-laki dan 46 perempuan. Kemudian 60 orang di antaranya lolos tahapan seleksi tulis, dengan komposisi 21 orang perempuan atau 35 persen, dan 39 orang laki-laki atau 65 persen.

Mereka yang resmi dilantik di Kantor KPU Denpasar tersebut rata-rata berusia 17-25 tahun, karena selain didorong untuk menggaet partisipasi perempuan, Arsa mengatakan bahwa partisipasi kaum muda yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi juga penting.

“Khusus kepemiluan ini ke depannya akan banyak menggunakan teknologi informasi. KPU tegas mengoptimalkan teknologi informasi dalam seluruh tahapan. Ini yang kita pedomani sehingga banyak diwarnai anak-anak muda. Terkait kepemimpinannya, kami kombinasikan dengan tokoh masyarakat usia 50 tahun,” kata Arsa.

Kepada media di Denpasar, Arsa mengatakan bahwa pihaknya tetap mendorong partisipasi masyarakat terutama perempuan dalam menjadi bagian dari penyelenggara seperti Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan.

“Perempuan agar yang merasa punya kompetensi dan pengalaman untuk mengawal Pemilu 2024 yang khususnya sudah ada pengalaman di 2019, kita dorong perannya. Pada prosesnya kita akan memilih yang terbaik yang akan jadi tim kerja dan keluarga penyelenggara,” katanya.

Selanjutnya seusai pelantikan, para anggota badan ad hoc Pemilu 2024 itu akan diberikan bimbingan teknis soal tata kerja dan kode etik, kemudian diberikan arahan mengenai penugasan dan tahapan.

Nantinya, para anggota Panitia Pemilihan Kecamatan tersebut akan kembali ke kecamatannya masing-masing untuk berkoordinasi dan konsolidasi dengan pimpinan di kecamatan.

“Tahapan berikutnya untuk PPK adalah membentuk sekretariat. Kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan, untuk mendapatkan nama-nama yang akan direkomendasikan dan akan ditetapkan menjadi sekretariat. Jadi kepada pak walikota dan wakil walikota sudah kami sampaikan agar kiranya PPK dapat difasilitasi dengan baik selama mereka bekerja nanti,” ujarnya.

Arsa menjelaskan bahwa tahapan Pemilu 2024 di tahun 2023 akan padat, mulai dari proses verifikasi faktual bakal calon DPD, termasuk nantinya bersama dengan PPK akan mengawal proses pemutakhiran data pemilih.

Ke-20 anggota PPK KPU Denpasar yang didominasi usia 17-25 itu nantinya akan bertugas selama 15 bulan atau dari saat dilantik hingga Pemilu 2024 berakhir.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang menghadiri prosesi pelantikan PPK di Kantor KPU Denpasar, berharap agar anggota terpilih dapat menjalankan tugas sesuai tahapan pemilu yang dirangkai KPU RI.

Di tahun 2023 ini, pejabat Pemkot Denpasar tersebut berniat untuk meningkatkan kinerja terutama menyiapkan kolaborasi sebaik mungkin dengan KPU Denpasar dan Bawaslu Denpasar dalam menjaga iklim politik.

“Bagaimana menjaga situasi kondusif di Kota Denpasar agar suhu hangat pelaksanaan pemilu kita redam sedingin mungkin, sehingga kami bisa menjalankan program-program prioritas kami di Denpasar untuk kemakmuran masyarakat tanpa terganggu situasi tingginya suhu politik,” kata Wawali Arya Wibawa. 7 ant

Komentar