nusabali

Perkelahian saat Hari Raya Galungan di Seririt, Dipicu Orangtua Terlibat Kecelakaan

  • www.nusabali.com-perkelahian-saat-hari-raya-galungan-di-seririt-dipicu-orangtua-terlibat-kecelakaan

SINGARAJA, NusaBali
Aksi perkelahian anak muda kembali terjadi di Buleleng. Mirisnya, peristiwa itu terjadi saat Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (4/1), di kawasan Jalan Gajah Mada, Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng.

Perkelahian itu diduga dipicu salah paham lantaran kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Namun kasus ini tak sampai dibawa ke ranah hukum setelah para pelaku yang terlibat perkelahian sepakat berdamai.

Kapolsek Seririt AKP Made Suwandra mengatakan, aksi pengeroyokan pada Rabu malam itu bermula dari ibu dari Putu Caverela Casidi Giri, 24, asal Banjar Dinas Kelodan, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, datang dari arah utara bersamaan dengan Kadek Ferdi Dwipratama Yoga, 23, asal Banjar Dinas Kawan, Desa Patemon, Kecamatan Seririt.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Gajah Mada Kelurahan/Kecamatan Seririt, keduanya terlibat kecelakaan lalu lintas. Akibat kejadian itu, Ferdi yang tengah dalam pengaruh alkohol pun meminta ganti rugi hingga memicu adu mulut antara keduanya. Tak lama berselang, datang Caverela menanyakan duduk perkara.

“Saat perdebatan itu kemudian datang Caverela, untuk menanyakan permasalahan. Namun, saat itu kembali terjadi perdebatan hingga terjadi pemukulan yang dilakukan Caverela kepada Ferdi,” ujar AKP Suwandra, dikonfirmasi pada Kamis (5/1) siang.

AKP Suwandra menyebutkan, pemukulan itu terjadi dan diketahui oleh tiga orang teman Ferdi yang kebetulan di lokasi. Sehingga, sejumlah teman Ferdi yang tak terima melihat hal itu kemudian membalas dengan mengeroyok Caverela. Aksi pengeroyokan itu sempat terekam dalam sebuah video yang diunggah dan viral di media sosial.

Belakangan, keduanya lantas melapor kejadian itu ke Mapolsek Seririt. Namun, kata AKP Suwandra, sebelum laporan itu diterima oleh pihaknya, kedua orangtua belah pihak didampingi oleh aparat desa sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. Mereka sepakat untuk berdamai.

“Kedua belah pihak dengan kesadaran diri melapor ke kami. Namun sebelumnya masing-masing sudah sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan tidak jadi membuat laporan pengaduan. Masing-masing perbekel juga menyatakan akan membuatkan surat perdamaian di kantor desa,” tukas AKP Suwandra. *mz

Komentar