nusabali

Perbaikan Pasar Blahkiuh Ditarget Tuntas Akhir Mei 2017

Perbaikan belasan kios di Pasar Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, pasca-terbakar pada Senin (1/5) sekitar pukul 00.40 Wita sedang dikebut oleh pemkab. Pemerintah menargetkan perbaikan rampung akhir Mei 2017.

MANGUPURA, NusaBali
Saat ini proses perbaikan sudah dalam tahap pemasangan rangka atap baja ringan. Serta dilakukan pengecatan dinding. Untuk deretan kios bagian dalam pengecetan sudah selesai, sedangkan untuk bagian depan masih dalam proses.“Iya memang cepat pengerjaannya, kalau terlalu lama akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung Ermy Setiari, Jumat (19/5).

Terkait anggaran perbaikan, menurutnya menggunakan anggaran penanggulangan kedaruratan di BPBD. “Yang kami gunakan dana siap pakai di kedaruratan,” ungkap Ermy Setiari. Namun dia tak menyebut berapa anggaran yang dikucurkan. “Ini masih konsultasi dulu ke ULP untuk administrasinya,” ucapnya.Ditanya target perbaikan, dikatakannya akhir Mei 2017. “Targetnya akhir bulan ini selesai,” tandasnya.

Sebelumnya Wakil Bupati I Ketut Suiasa menyampaikan kepada masyarakat akan merevitalisasi menyeluruh Pasar Desa Adat Blahkiuh di tahun 2018. Untuk jangka pendek, kini hanya dilakukan perbaikan pada bagian atap bangunan agar bisa digunakan berjualan. “Diharapkan nanti Pasar Blahkiuh lebih representatif, lebih aman dan nyaman,” katanya saat menyerahkan bantuan sembako kepada para korban dalam musibah kebakaran di Pasar Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Selasa (2/5).

Untuk diketahui, belasan toko di Pasar Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, terbakar hebat pada Senin (1/5) sekitar pukul 00.40 Wita. Kebakaran diduga dipicu hubungan pendek arus listrik (korsleting) dari salah satu ruko hingga kemudian api merembet dan meluluhlantakkan deret toko lainnya. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti musibah ini. Ditaksir kerugian material mencapai Rp 2 miliar lebih.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi pemilik toko mengalami kerugian sangat besar. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pemilik toko yang mengalami kerugian di antaranya Ni Nyoman Murji (Dadong Cin), penjual alat upacara agama yang rugi hingga Rp 50 juta, I Ketut Toni Asmara, penjual emas yang alami kerugian Rp 300 juta, I Putu Jelantik, penjual sembako yang alami kerugian Rp 200 juta, Ni Made Asih, penjual sembako alami kerugian Rp 200 juta, Wayan Mudiasih pejual sembako alami kerugian Rp 200 juta, I Gusti Ngurah Anom, penjual sembako juga merugi hingga Rp 150 juta, Ni Ketu Gatri, penjual sembako yang alami kerugian Rp 150 juta. Kemudian toko yang menjual kain dan sepatu milik Ni Nengah Sari, juga ludes terbakar dengan kerugian ditaksir Rp 50 juta. Toko ini semuanya berada pada bagian depan yang menghadap ke barat atau ke jalan raya.

Sedangkan untuk deretan toko yang bagian belakang atau menghadap ke timur berjumlah lima toko. Di antaranya milik Ni Made Sunadi, penjual sembako yang alami kerugian Rp 150 juta, I Gusti Ayu Darmawati, penjual pakaian yang alami kerugian hingga Rp 180 juta, Gusti Ayu Suarni penjual alat upacara alami kerugian hingga Rp 200 juta, I Made Sugiarta penjual pakaian yang alami kerugian hingga Rp 150 juta, dan I Wayan Ganda penjual kain yang alami kerugian hingga Rp 125 juta. * asa

Komentar