nusabali

Jokowi Was-was Ancaman Krisis Pupuk

  • www.nusabali.com-jokowi-was-was-ancaman-krisis-pupuk

MANGUPURA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dunia masih diselimuti awan gelap pada 2023.

Bahkan, kondisinya bisa lebih suram dari tahun ini di tengah ancaman krisis pupuk. Menurutnya, dunia masih menghadapi berbagai tantangan luar biasa seperti pandemi covid-19 yang belum usai, hingga perang yang mengakibatkan berbagai krisis baik energi, pangan sampai keuangan.

Terkait krisis pangan, ketersediaan pupuk menjadi sangat penting untuk petani bisa berproduksi dengan baik. Jika tidak ada langkah yang dilakukan untuk mencegahnya, maka dunia akan makin suram.

"Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," ujar Jokowi dalam pidato pembukaan puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (15/11).

Kepala negara ini menyatakan jika harga pupuk makin mahal, maka gagal panen akan menjadi nyata di berbagai negara. Ini tentu akan memperkeruh ancaman krisis pangan dunia yang bahkan telah terjadi di beberapa negara.

"Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia," jelasnya. Apalagi saat ini, puluhan negara di ujung lubang krisis pangan yang sangat menantikan kiriman pasokan dari negara lain.

"Sebanyak 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan KTT G20 di Bali dua hari ini harus menghasilkan sesuatu yang konkret untuk membantu pemulihan ekonomi global pascapandemi covid-19 dan di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum ada tanda akan berakhir.

"Buat saya, KTT G20 ini harus berhasil. Tidak boleh gagal. Sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan hebat."

Kendati demikian, Jokowi menegaskan keberhasilan hanya dapat tercapai jika semua negara berkomitmen bekerja keras meredam perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret bagi dunia. *

Komentar