nusabali

Sarana Pelatihan di BLK Belum Standar

  • www.nusabali.com-sarana-pelatihan-di-blk-belum-standar

Pelatihan perbengkelan sepeda motor, hanya menggunakan ruangan biasa, tanpa sarana penunjang layaknya bengkel profesional.

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Ketenagakerjaan Karangasem telah mengevaluasi proses kegiatan 17 paket pelatihan di UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Karangasem. Hasilnya, antara lain, petugas menemukan banyak sarana dan prasana pelatihan kerja ini belum sesuai standar kebutuhan industri.

"Memang banyak sarana belum sesuai standar. Tetapi pelatihan tetap bisa berjalan optimal," jelas Kadis Ketenagakerjaan Karangasem I Ketut Kanginan Subandi di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Selasa (15/11).

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Karangasem ini, membeberkan sarana untuk paket administrasi perkantoran, komputer mesti sesuai standar. Begitu juga pelatihan tata rias kecantikan, belum sesuai standar. Pelatihan tata rias masih menggunakan ruangan biasa, belum dilengkapi fasilitas layaknya ruangan salon kecantikan. Pelatihan perbengkelan sepeda motor, hanya menggunakan ruangan biasa, tanpa sarana penunjang layaknya bengkel profesional.

"Banyak belum sesuai standar kebutuhan industri. Tapi, untuk pencapaian standar masih memerlukan banyak biaya," kata pejabat kelahiran 31 Desember 1962 tersebut.

Ketut Kanginan menyebutkan, selama ini dukungan biaya pelatihan ketenagakerjaan ini dari pusat, di bawah koordinasi UPTD BLK Kabupaten Lombok Timur, NTB. Sedangkan biaya dari APBD Karangasem belum ada. Jenis-jenis paket pelatihan telah ditentukan pusat, UPTD BLK Karangasem hanya sebagai pelaksana.

"Mengenai pelatihan administrasi, pihak instruktur berupaya melakukan inovasi agar komputer digunakan sesuai standar industri. Sedangkan pelatihan tata rias kecantikan, bekerjasama dengan pemilik salon kecantikan, yang juga jadi instruktur," jelas pejabat dari Banjar Magetelu, Desa Tista, Kecamatan  Abang.

Hanya saja, keuntungan didapatkan peserta pelatihan sejak dua tahun terakhir, usai mengikuti pelatihan langsung bisa mengikuti uji kompetensi, karena pelatihan satu paket dengan uji kompetensi.

Pelatihan selama tahun 2022, kata Ketut Kanginan, awalnya dapat 15 paket dari pusat, dibagi dua gelombang, gelombang I paket instalasi listrik, sepeda motor, waiters, desain grafis, menjahit, administrasi perkantoran, dan teknik AC. Sedangkan pelatihan gelombang kedua, 2 paket roti kue, paket teknik AC, listrik, menjahit, desain grafis, sepeda motor dan tata rias. Kemudian dapat dua paket lagi, menjahit dan administrasi perkantoran.

Dia menjelaskan, tiap paket pelatihan merekrut 16 peserta dengan biaya Rp 50 juta dan lama pelatihan berbeda-beda. Pelatihan administrasi perkantoran selama 390 kali pertemuan, atau selama 260 jam tiap pertemuan 40 menit, paket membuat roti kue pertemuannya paling singkat hanya 18 kali, dan lain-lain. *k16

Komentar