nusabali

Mitigasi Bencana, BPBD Tanam 1.800 Rumput Vetiver

  • www.nusabali.com-mitigasi-bencana-bpbd-tanam-1800-rumput-vetiver

AMLAPURA, NusaBali
Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem melakukan penghijauan dengan menanam 1.800 polybag rumput vetiver.

Kegiatan ini merupakan program mitigasi bencana guna mengurangi risiko bencana tanah longsor. Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa didampingi Sekda I Ketut Sedana Merta yang mengoordinasikan penghijauan itu di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (11/11). Hadir, Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa, Camat Rendang I Wayan Mastra, Kapolsek Rendang Kompol I Made Punia Perbekel Besakih I Wayan Benya, Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, dan undangan lainnya.

Penghijauan dikaitkan dengan peringatan HUT ke-11 BPBD Karangasem. Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa memaparkan, Karangasem memiliki banyak ancaman bencana, mulai  erupsi Gunung Agung, pohon tumbang, tanah longsor, banjir bandang, tsunami, gempa bumi, cuaca ekstrem dan lain-lain. Khusus penghijauan di Banjar Temukus, untuk mengurangi risiko bencana yang selama ini jadi langganan bencana tanah longsor setiap tahun, di setiap musim hujan. Sebab, struktur tanahnya labil, berair, sedangkan pohon-pohon penahan tanah sangat kurang, sehingga bukan saja terjadi longsor, juga erosi.

Adanya penghijauan ini, lanjutnya, setidaknya bisa mengurangi terjadinya tanah longsor. “Sebenarnya bencana tak perlu ditakuti, kita mesti bersahabat karena kita hidup bersama alam,” jelasnya. Caranya agar menciptakan keseimbangan alam, dengan menjaga struktur tanah diperbanyak bertanam pohon perindang, agar resapan airnya meningkat.

Penghijauan bersama masyarakat kemarin, sepanjang 6 kilometer, dari Objek Wisata Edelweiss hingga Pura Tunggul Besi. Camat Rendang I Wayan Mastra mengakui di saat musim hujan, bisa terjadi longsor di 14 titik, menyebabkan petugas BPBD, bersama warga masyarakat kewalahan mengevakuasi material longsor yang menutupi akses jalan.

Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia mengatakan, jalur 1,5 kilometer, dari pemukiman warga menuju Pura Tunggul Besi, telah hanyut, tidak lagi bisa dilintasi kendaraan roda empat. “Sebab, badan jalan berubah jadi saluran air,” katanya.

Sejak badan jalan dibangun tahun 2019, di Pura Tunggul Besi, kualitasnya belum pernah ditingkatkan. Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, upaya dilakukan untuk mengurangi risiko bencana dengan mengajak masyarakat melakukan penghijauan, selain bertanam 1.800 polybag vetiver, juga bertanam 400 bibit manggis, 400 jambu, 200 kelengkeng dan 200 alpukat.*k16

Komentar