4 Pemain Muda ke Timnas, Bali United Dilanda Krisis
Dari sisi kualitas tidak jauh beda, hanya soal kesempatan dan jam terbang. Sebab, ini kompetisi resmi dan jangka waktunya cukup panjang.
MANGUPURA, NusaBali
Skuat Bali United di bawah pelatih kepala karataker Eko Purdjianto kini mengalami permasahan klasik. Bila sebelumnya dinilai tim yang banyak mengekplorasi pemain muda potensial di liga tertinggi Indonesia, kini Bali United justru kena batunya. Pasca empat pamin dipanggil masuk Pelatnas Timnas U-22 dalam rentan waktu cukup panjang, skuad Serdadu Tridatu kini mengalami krisis pemain muda ‘berpengalaman’.
Pasalnya, pemain muda yang ada saat ini masih minim pengalaman. Pemain U-23 yang tersisa I Made Andhika Wijaya, Mahdi Fahri Albaar, Amrun Mubarok, Samsul Pelu, dan Azka Fauzi Wibowo. Nama-nama tersebut belum begitu moncer di sepakbola kasta tertinggi Indonesia.
Meski masih ada bek kanan Mahdri Albaar, namun dia jarang diplot pemain utama bermain sebagai starter. Hanya sempat diturunkan beberapa kali, baik turnamen 2016 lalu, termasuk di laga-laga awal Liga 1 ini. Ada Andhika yang sempat menjadi strater di bek kiri menggantikan Ricky Fajrin mengalam cidera.
Mereka yang disebut di atas, relatif masih terbilang sedikit pengalaman dan juga dari sisi individual skill ada sedikit perbedaan, jika dibandingkan pemain yang dipanggil ke Timnas, yakni kiper Diky, bek Ricky, pemain sayap Hamdi, dan Yabes.
Keempat pemain itu sudah malang melintang saat di Timnas U-19. Termasuk saat di turnamen 2016 dalam semusim penuh itu dan berbagai kejuaraan yang pernah diikuti.
“Dari sisi kualitas tidak jauh beda, ini hanya soal kesempatan dan jam terbang saja. Sebab, ini kompetisi resmi dan jangka waktunya cukup panjang selama satu musim,” ucap Purdjianto, Minggu (7/5).
Eko pun menegaskan, secepatnya akan memplot pemain yang ada. Dengan jalan dimaksimalkan terlebih dahulu potensi yang ada. Seba, regulasi kompetisi yang mengharuskan setiap tim memainkan setidaknya tiga pemain U-23 setiap pertandingan. Dan, dua pemain lagi masuk dalam line up.
“Mau tidak mau kami akan tutupi itu secepatnya. Dan, akan kami coba maksimalkan pemain yang ada,” kata Pudjianto.
Eko yakin keutuhan Bali United pada awal kompetisi ini tak mungkin tergerus banyak. Karena para pemain muda yang disiapkan memiliki kualitas yang sama, meski harus ditambah jam terbangnya. *dek
Skuat Bali United di bawah pelatih kepala karataker Eko Purdjianto kini mengalami permasahan klasik. Bila sebelumnya dinilai tim yang banyak mengekplorasi pemain muda potensial di liga tertinggi Indonesia, kini Bali United justru kena batunya. Pasca empat pamin dipanggil masuk Pelatnas Timnas U-22 dalam rentan waktu cukup panjang, skuad Serdadu Tridatu kini mengalami krisis pemain muda ‘berpengalaman’.
Pasalnya, pemain muda yang ada saat ini masih minim pengalaman. Pemain U-23 yang tersisa I Made Andhika Wijaya, Mahdi Fahri Albaar, Amrun Mubarok, Samsul Pelu, dan Azka Fauzi Wibowo. Nama-nama tersebut belum begitu moncer di sepakbola kasta tertinggi Indonesia.
Meski masih ada bek kanan Mahdri Albaar, namun dia jarang diplot pemain utama bermain sebagai starter. Hanya sempat diturunkan beberapa kali, baik turnamen 2016 lalu, termasuk di laga-laga awal Liga 1 ini. Ada Andhika yang sempat menjadi strater di bek kiri menggantikan Ricky Fajrin mengalam cidera.
Mereka yang disebut di atas, relatif masih terbilang sedikit pengalaman dan juga dari sisi individual skill ada sedikit perbedaan, jika dibandingkan pemain yang dipanggil ke Timnas, yakni kiper Diky, bek Ricky, pemain sayap Hamdi, dan Yabes.
Keempat pemain itu sudah malang melintang saat di Timnas U-19. Termasuk saat di turnamen 2016 dalam semusim penuh itu dan berbagai kejuaraan yang pernah diikuti.
“Dari sisi kualitas tidak jauh beda, ini hanya soal kesempatan dan jam terbang saja. Sebab, ini kompetisi resmi dan jangka waktunya cukup panjang selama satu musim,” ucap Purdjianto, Minggu (7/5).
Eko pun menegaskan, secepatnya akan memplot pemain yang ada. Dengan jalan dimaksimalkan terlebih dahulu potensi yang ada. Seba, regulasi kompetisi yang mengharuskan setiap tim memainkan setidaknya tiga pemain U-23 setiap pertandingan. Dan, dua pemain lagi masuk dalam line up.
“Mau tidak mau kami akan tutupi itu secepatnya. Dan, akan kami coba maksimalkan pemain yang ada,” kata Pudjianto.
Eko yakin keutuhan Bali United pada awal kompetisi ini tak mungkin tergerus banyak. Karena para pemain muda yang disiapkan memiliki kualitas yang sama, meski harus ditambah jam terbangnya. *dek
Komentar