nusabali

ASN Jembrana Galang Donasi Bencana Banjir

  • www.nusabali.com-asn-jembrana-galang-donasi-bencana-banjir

NEGARA, NusaBali
ASN di lingkungan Pemkab Jembrana yang menggalang donasi untuk disalurkan bagi para korban bencana banjir.

Selain disalurkan untuk masyakarat terdampak, donasi diberikan untuk para sejawatnya, baik ASN maupun tenaga kontrak yang terkena musibah banjir pada 16-17 Oktober lalu.

Usai kegiatan senam Jumat (21/10) pagi, Bupati Jembrana I Nengah Tamba turun mengunjungi pegawai Pemkab Jembrana yang rumahnya terdampak banjir Sungai Bilukpoh di Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Turut serta hadir Sekda Jembrana I Made Budiasa dan beberapa Kepala OPD Pemkab Jembrana.

Ada 3 orang pegawai Pemkab Jembrana yang dikunjungi. Di antaranya I Gede Sudarma (pejabat fungsional pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Jembrana), Ni Made Indrawati (Bendahara Pengeluaran Setda Jembrana), dan Putu Agus (tenaga kontrak yang bertugas sebagai sopir Bagian Umum pada Setda Jembrana).

Selain memberi bantuan, kehadiran Bupati Tamba juga memberikan dukungan dan semangat atas bencana yang turut menimpa sejumlah pegawai tersebut. "Donasi ini wujud kepedulian rekan-rekan ASN. Wujud solidaritas sesama pegawai. Mudah-mudahan dapat membantu, karena keluarga besar kita juga tak luput dari musibah," ucap Bupati Tamba.

Pada kesempatan itu, Bupati Tamba juga sempat ikut membantu membersihkan tanah dan lumpur yang ada di pekarangan rumah warga. Pembersihan material banjir di rumah rumah warga itu, juga melibatkan jajaran TNI/Polri. Bupati Tamba menegaskan, saat ini tengah fokus menyediakan kebutuhan primer warga serta pembersihan material sisa banjir.

Terkait dengan kerusakan rumah warga, Bupati Tamba meminta agar bersabar. Dirinya mengaku banyak dari warga terdampak yang trauma karena musibah banjir bandang ini sudah terjadi berulangkali. Terlebih banjir bandang tahun ini, tercatat musibah yang paling parah.

"Mohon bersabar. Kita data semua masyarakat yang terdampak. Bagi rumah yang tidak layak huni dan kondisi rusak berat, akan kita ajukan ke Bapak Gubernur untuk direlokasi di tanah milik Pemprov Bali yang ada di desa setempat. Bapak Gubernur sudah berjanji untuk itu. Semoga cepat prosesnya," ucap Bupati Tamba.

Sementara salah satu ASN Pemkab Jembrana yang terdampak, Ni Made Indrawati mengatakan, musibah banjir bandang tahun ini adalah yang terparah. Dirinya pun tidak menyangka jika aliran air banjir sampai masuk ke dalam rumahnya. Mengingat posisi rumahnya pun agak jauh dari Sungai Biluk Poh.

Saat banjir bandang 2018, Indrawati mengaku, rumahnya masih aman. "Ini pertama kali rumah kebanjiran. Air sampai masuk ke dalam," ucap Indrawati. Indrawati menceritakan, saat air Sungai Biluk Poh mulai membesar pada Minggu (16/10) malam lalu, dirinya sempat menampung beberapa warga yang tinggal dekat sungai untuk mengevakuasi diri ke rumahnya. Namun mendekati tengah malam, air semakin tinggi sehingga dirinya bersama sejumlah warga lainya yang sempat ditampung di rumahnya memutuskan mengungsi ke Mapolsek Mendoyo.

"Untung semua warga di sini selamat. Cuma pakaian bersih yang sangat terbatas karena terbawa banjir. Dan beberapa tidak bisa dibersihkan lagi terkena lumpur banjir," ujar Indrawati yang juga berharap ke depannya tidak ada lagi musibah banjir bandang serupa. *ode

Komentar