nusabali

Korban Banjir Jembrana Perlu Bantuan Pakaian

  • www.nusabali.com-korban-banjir-jembrana-perlu-bantuan-pakaian
  • www.nusabali.com-korban-banjir-jembrana-perlu-bantuan-pakaian

Yang paling diperlukan adalah pakaian dalam, pakaian anak-anak, serta diapers (popok sekali pakai). Juga selimut dan matras.

NEGARA, NusaBali
Sejumlah bantuan mulai mengalir ke posko pengungsian korban banjir bandang Sungai Biluk Poh di Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring dan Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Hingga hari ketiga pasca banjir bandang pada Rabu (19/10), untuk pangan atau kebutuhan makanan para korban dipastikan masih sangat mencukupi. Namun bantuan yang saat ini sangat diperlukan, salah satunya adalah pakaian layak pakai. Khususnya pakaian untuk anak-anak serta pakaian dalam untuk orang dewasa.

Dari informasi pada Rabu kemarin, sudah ada berbagai bantuan yang diterima di Posko Pengungsian Tegal Cangkring yang bertempat di Balai Tempek V Kertasari, Lingkungan Biluk Poh Kangin, maupun Posko Pengungsian Penyaringan yang bertempat di sebelah patung kuda Desa Penyaringan, Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan. Bantuan itu, sebagian besar berupa sembako dan berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya.

Koordinator di Posko Pengungsian Tegal Cangkring I Made Suardiasa, 50, mengatakan, untuk kebutuhan sembako ataupun bahan makanan di dapur umum setempat, masih cukup aman. Namun ada beberapa perlengkapan kebutuhan sehari-hari yang masih sangat diperlukan. Khususnya pakaian layak pakai.

“Untuk sumbangan pakaian sudah ada yang masuk. Namun dari beberapa pakaian itu, ada (pengungsi) yang belum dapat karena masalah ukuran. Kemudian pakaian untuk anak-anak juga masih kurang. Termasuk yang belum ada, bantuan pakaian dalam. Celana dalam, termasuk bra untuk dalaman wanita. Itu masih sangat kurang,” ujar Suardiasa yang juga Kelian Tempek V Kertasari, Lingkungan Biluk Poh Kangin.

Di samping itu, menurut Suardiasa, kebutuhan yang juga masih sangat dibutuhkan adalah selimut dan matras. Kemudian peralatan mandi seperti handuk, sabun, pasta gigi. Begitu juga ada kebutuhan popok sekali pakai (diapers) untuk sejumlah balita. “Kita juga berharap ada bantuan sepatu boot. Karena itu diperlukan warga untuk pembersihan rumah. Kemudian kalau ada juga bantuan perlengkapan anak sekolah,” ucap Sudiarsa.

Menurut Sudiarsa, dari total 72 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Lingkungan Biluk Poh Kangin, semuanya masih mengungsi. Sebagian terpaksa mengungsi di posko. Sedangkan sebagian lagi, ada yang mengungsi ke rumah saudara ataupun kerabat terdekat di lingkungan sekitar.

Sementara di Posko Pengungsian Penyaringan, Banjar Anyar Kelod, juga dipastikan untuk kebutuhan makan masih tercukupi. Namun ada sejumlah bantuan yang masih diperlukan seperti yang dibutuhkan di Posko Pengungsian Tegal Cangkring. “Paling dibutuhkan sekali adalah pakaian dalam. Karena sampai saat ini, kebanyakan masih bantuan pakaian luar. Kemudian pakaian untuk anak-anak juga masih sedikit,” ujar Kepala Kewilayahan Banjar Anyar Kelod I Kade Winastra.

Menurut Winastra, 59 KK yang terdampak banjir di Banjar Anyar Kelod masih mengungsi. Meski tidak ada yang sampai mengungsi ke posko pengungsian, namun seluruh warga terdampak di wilayahnya memilih mengungsi ke rumah-rumah saudara dan kerabatnya. Tetapi untuk kebutuhan makan sehari-hari masih tetap disuplai dari posko yang juga dijadikan tempat dapur umum. *ode

Komentar