Longsor Sanda, Jalur Denpasar-Singaraja Lumpuh 6 Jam
Material longsor menutup akses lantaran ketebalannya mencapai 1,5 meter dengan panjang hingga 15 meter. Tak ayal lalu lintas lumpuh hingga enam jam lamanya.
TABANAN, NusaBali
Jalur Denpasar -Singaraja via Kecamatan Pupuan tepatnya di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Tabanan sempat lumpuh hingga enam jam pada Senin (17/10). Lumpuhnya jalan karena terjadi tanah longsor menutupi seluruh badan jalan.
Kapolsek Pupuan AKP I Made Budiarta mengatakan, longsor terjadi Senin pagi sekitar pukul 05.00 Wita. Kawasan Desa Sanda dan sekitarnya sedang hujan deras. "Yang longsor ini adalah tebing milik warga," ujarnya.
Dampak dari longsor ini menyebabkan arus lalu lintas lumpuh. Bahkan banyak kendaraan yang parkir di rest area yang lokasinya tak jauh dari longsor. "Begitu mendapat laporan longsor, kami langsung turun ke lokasi dan menghubungi BPBD Tabanan dan Dinas PU Provinsi Bali untuk mohon bantuan evakuasi menggunakan alat berat," tegasnya.
Menurut AKP Budiarta alat berat didatangkan dari PU Provinsi Bali yang diambil di daerah Ubung. Bahkan agar penanganan cepat, alat berat ini langsung dikawal dari Ubung menuju Pupuan. Tak sampai satu jam, alat sampai di Desa Sanda. "Kira-kira penanganan tak sampai sejam kemudian pukul 10.00 arus sudah normal," katanya.
Dia menambahkan, di Kecamatan Pupuan ada empat titik bencana alam. Namun yang di Desa Sanda paling parah. "Bencana alat selain longsor, ada pula senderan rumah hingga senderan jalan. Seluruh bencana alam ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian material," tandas AKP Budiarta. *des
Kapolsek Pupuan AKP I Made Budiarta mengatakan, longsor terjadi Senin pagi sekitar pukul 05.00 Wita. Kawasan Desa Sanda dan sekitarnya sedang hujan deras. "Yang longsor ini adalah tebing milik warga," ujarnya.
Dampak dari longsor ini menyebabkan arus lalu lintas lumpuh. Bahkan banyak kendaraan yang parkir di rest area yang lokasinya tak jauh dari longsor. "Begitu mendapat laporan longsor, kami langsung turun ke lokasi dan menghubungi BPBD Tabanan dan Dinas PU Provinsi Bali untuk mohon bantuan evakuasi menggunakan alat berat," tegasnya.
Menurut AKP Budiarta alat berat didatangkan dari PU Provinsi Bali yang diambil di daerah Ubung. Bahkan agar penanganan cepat, alat berat ini langsung dikawal dari Ubung menuju Pupuan. Tak sampai satu jam, alat sampai di Desa Sanda. "Kira-kira penanganan tak sampai sejam kemudian pukul 10.00 arus sudah normal," katanya.
Dia menambahkan, di Kecamatan Pupuan ada empat titik bencana alam. Namun yang di Desa Sanda paling parah. "Bencana alat selain longsor, ada pula senderan rumah hingga senderan jalan. Seluruh bencana alam ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian material," tandas AKP Budiarta. *des
Komentar