nusabali

Siswa SD Ditemukan Mengambang di Bak Air

Mahasiswi Terseret Air Bah di Tabanan Belum Ditemukan

  • www.nusabali.com-siswa-sd-ditemukan-mengambang-di-bak-air

BANGLI, NusaBali
Peristiwa naas dialami Kadek Adi Wiguna,7, asal Banjar Pulu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Siswa kelas 1 SD ini ditemukan mengambang tak bernyawa di bak penampungan air. Diduga Kadek Adi terpeleset saat bermain di sekitar bak penampungan air tersebut. Informasi yang terhimpun, Kadek Adi Wiguna ditemukan dalam kondisi meninggal oleh ibunya, Ni Nengah Ramping,30, pada Sabtu (8/10) pukul 17.30 Wita. Kejadian berawal saat Nengah Ramping selesai memanen bawang merah di kebun milik mertuanya sekitar pukul 17.00 Wita. Saat panen bawang Kadek Adi ini ikut berada di kebun tersebut. Namun ketika akan diajak pulang, Kadek Adi tidak ada. Awalnya Nengah Ramping mengira anaknya tersebut bermain dengan anak-anak lainnya. Setelah dicek ternyata anaknya juga tidak ada.

Nengah Ramping memutuskan untuk kembali mencari ke areal kebun bawang, didapati Kadek Adi sudah mengambang di bak penampungan air. Kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian. Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto SH MH, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan lantas menerjunkan personel ke lokasi kejadian. "Petugas telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi," ungkapnya, Minggu (9/10).

Menurut Kompol Ruli, korban jatuh di bak penampungan air dengan kedalaman 180 centimeter dan bak terisi air sekitar 135 centimeter. Ketika ditemukan, korban sempat dilarikan ke klinik terdekat di wilayah Desa Songan. Namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia. "Korban diduga terpeleset saat memancing di bak penampungan air tersebut," jelasnya.

Selain itu telah dilakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, yang mana tubuhnya sudah kebiruan. Kemudian hasil olah TKP dan keterangan saksi bahwa tidak ditemukan hal-hal mencurigakan. Dikatakan jika pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi.

Sementara itu Kepala Dusun Pulu, I Gede Cana saat dikonfirmasi mengatakan Kadek Adi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Siswa SD ini merupakan anak dari pasangan suami istri Nengah Ramping dan I Wayan Armada.

Disinggung kronologis kejadian, Gede Cana mengaku tidak tahu persis. Mengingat hingga saat ini orangtua korban belum bisa bercerita karena kondisi masih syok. "Kondisi orangtua belum stabil. Terlebih lagi ibunya yang menemukan langsung anaknya di bak tersebut," sebutnya. Dikatakan jika di bak penampungan air terdapat ikan, Kadek Adi memancing ikan di bak tersebut. Menurut Gede Cana, untuk jenazah Kadek Adi masih berada di rumah duka. Proses penguburan akan dilakukan pekan mendatang. Mengingat saat ini sedang dilaksanakan upacara keagamaan. "Di desa adat Songan akan melaksanakan pujawali, rencana 9 hari lagi dilakukan upacara penguburan," sambungnya.

Sementara di Tabanan, korban terseret air bah di jembatan penghubung Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Luh Gede Puspasari,19, belum ditemukan, Minggu (9/10). Tim gabungan terdiri dari Basarnas Bali, BPBD Tabanan, Pol Air Polres Tabanan dan Polsek Kerambitan masih menyusuri sepanjang sungai Yeh Ho hingga pesisir Pantai Pasut dan Pantai Beraban.

Hanya saja proses pencarian terganggu cuaca buruk gelombang tinggi dan air sungai besar. Kendati demikian tim terus bergerak, bahkan dari keluarga korban ikut melakukan pencarian secara niskala menggunakan gambelan.

Kapolsek Kerambitan, AKP Ni Luh Komang Sri Subakti menjelaskan proses pencarian korban terseret arus mulai dilakukan pukul 07.00 Wita oleh tim gabungan. Hanya saja proses pencarian terkendala cuaca buruk. "Gelombang air laut tinggi, selain itu air sungai juga besar," jelasnya.

Meskipun demikian, tim tetap melakukan  pencarian menyusuri sungai dan pesisir pantai menggunakan rubber boat. Bahkan dari keluarga korban sesuai kepercayaan pencarian secara niskala dilakukan membunyikan gambelan baleganjur. "Proses pencarian niskala dilibatkan sekitar pukul 16.15 Wita. Setelah itu tim kembali lagi melakukan pencarian," ujar AKP Sri Subakti. Hanya saja meksipun pencarian dilakukan mulai, Minggu pagi hingga sore, korban mahasiswi Universitas Mahasaraswati Denpasar ini belum ditemukan. Termasuk sepeda motor Vario putih yang dikendarainya juga belum ditemukan.

"Karena hari sudah jelang malam demi keamanan dan keselamatan, pencarian koban dihentikan pukul 18.00 Wita, besok (hari ini) akan dilanjutkan kembali," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya seorang pengendara motor Luh Gede Puspasari,19, terseret air bah pada Jumat (7/10) malam sekitar pukul 20.00 Wita. Hingga Minggu (9/10) korban asal Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur belum ditemukan. *esa, des

Komentar