nusabali

ALFI : Tol Jagat Kerthi Pangkas Biaya dan Waktu

  • www.nusabali.com-alfi-tol-jagat-kerthi-pangkas-biaya-dan-waktu

DENPASAR,NusaBali
Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Bali mengapresiasi ground breaking Tol Jagat Kerthi Bali,  dari Gilimanuk  ke Mengwi.

Jika rampung, tol  tersebut akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali. Secara khusus untuk bisnis logistik dan forwarder, tol Jagat Kerthi  Bali akan memangkas biaya dan waktu.  Efisiensi biaya diperkirakan turun sampai 30 persen. Sedangkan waktu akan lebih cepat antara 3,5  sampai 4 jam.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ALFI Bali Anak Agung Bagus  Bayu Joni Saputra atau Gung Bayu Joni  mengatakan Minggu (18/9).

“Selaku Ketua DPW ALFI Bali kami berterimakasih kepada Pemrov dan Pusat dengan telah dilaksanakan ground breaking mulainya pembangunan tol tersebut,” ucap pebisnis asal Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara Badung.

Disampaikan  Gung Bayu Joni, selama ini  faktor waktu tempuh menjadi salah satu kendala ekspor Bali, khususnya ekspor produk -produk handycraft. Dijelaskan untuk mengangkut kontainer, dengan truk besar maupun trailer dari Bali menuju dari Denpasar sekitar ke Gilimanuk dengan tujuan  butuh waktu 5-7 jam bahkan bisa lebih. Hal itu dikarenakan  kondisi perjalanan dan lalu lintas di lapangan yang padat dan sering macet. Apalagi banyak tikungan. Selain itu ada ketentuan  batasan  waktu bagi  truk-truk besar kontainer melintas.

Truk-truk kontainer dengan ketinggian 40 feet,  hanya dibolehkan melintas pada malam hari. Sedangkan pada siang hari  tidak boleh. Yang bisa melintas pada siang hari hanya truk angkut dengan ketinggian 20 feet ke bawah.

“Jika tol Jagat Kerthi beroperasi nanti, waktu tempuh diperkirakan antara 1,5 -2 jam,” jelas Gung Bayu Joni, pemilik PT Bayus Cargo.

Jarak tempuh yang berkurang tersebut tentu juga mengurangi bahan bakar minyak (BBM). Berapa pengiritannya, Gung Bayu Joni mengaku belum berani memastikannya. Namun demikian, dia perkirakan sekitar 30 persen.

“Karena itu dari  sudut logistik dan forwarder, ini tentu akan berdampak positif,” ujar Gung Bayu Joni. Dengan efesiensi waktu dan biaya (BBM) tersebut, volume ekspor produk  dari Bali, khususnya  handycraft  akan lebih besar nanti.

Apalagi produk-produk handycraft dari Bali banyak yang merupakan produk khusus. Artinya  produk  handycraft yang tidak diproduksi di daerah  tempat lain. “Sama seperti Bali, karena memiliki ‘kekhususan’ (keunikan) sehingga menjadi tujuan berwisata,” ucap Gung Bayu Joni.

Selama  ini ekspor produk handycraft Bali dengan kontainer sebagian besar melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Untuk ke Tanjung Perak Surabaya, melalui jalur Denpasar- Gilimanuk. Sehingga jalan tol Jagat Kerthi Bali, perjalanan ke Tanjung Perak akan menjadi lebih cepat.

Sebagaimana diberitakan rencana pembangunan jalan tol Jagat Kerthi Bali, sudah dimulai dengan ground breaking pada Sabtu (10/9).  Jalan tersebut nanti dengan panjang 95 kilometer dari Gilimanuk  sampai ke Mengwi. *K17.

Komentar