nusabali

Pengukuhan Pengurus, Launching Website, dan Metatah Menek Kelih Massal

Pasamuan Agung Pasametonan Arya Wang Bang Sidemen Pusat

  • www.nusabali.com-pengukuhan-pengurus-launching-website-dan-metatah-menek-kelih-massal

Seorang peserta asal Sidemen, Karangasem yang lahir di Sulawesi, baru dapat ikut metatah setelah menikah dan punya 3 anak.

GIANYAR, NusaBali
Pasametonan Arya Wang Bang Sidemen (PAWBS) Pusat menggelar pasamuan agung di Taman Prakerti Bhuana Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar pada Saniscara Wage Prangbakat bertepatan dengan rahina Purnama, Sabtu (10/9). Tiga kegiatan digelar sekaligus, yakni, pengukuhan pengurus PAWBS Kabupaten/Kota se-Bali, Provinsi NTB, Lampung, dan Sulawesi Tengah periode 2022–2027, peluncuran website, dan kegiatan sosial metatah—diikuti 43 orang—dan menek kelih massal gratis.

Ketua Panitia I Gusti Ngurah Arya Astana, menjelaskan pasamuan agung ini merupakan amanat dari Mahasabha V yang digelar pada Desember 2021 lalu, untuk membahas keputusan penting bagi organisasi, melaksanakan kegiatan, dan menghimpun silaturahmi pasametonan di Bali maupun luar Bali.

“Pengukuhan dilaksanakan bersamaan, guna menciptakan suasana kekeluargaan kebersamaan saling kenal sesama pengurus, memudahkan komunikasi dan koordinasi. Termasuk dengan pasametonan di perantauan, bisa terjalin komunikasi yang baik,” kata Arya Astana.

Dikatakannya, peluncuran website bertujuan untuk menyajikan histori babad, pura, merajan, palinggih, dan berbagai informasi yang bermanfaat bagi pasametonan.

“PAWBS sudah punya WhatsApp grup, halaman Facebook, Instagram, YouTube Channel, sekarang dilengkapi dengan website. Diharapkan pasametonan mendapat sumber informasi yang valid terkait histori maupun informasi. Yang menarik juga, akan segera dibangun slot bimbingan usaha mikro kecil menengah (UMKM), informasi kewirausahaan, beasiswa, lowongan kerja di dalam maupun luar negeri,” ujar Arya Astana.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan aksi sosial PAWBS yang sudah mentradisi sejak 1951, yakni metatah dan menek kelih massal.

Ketua Umum Pasametonan Arya Wang Bang Sidemen Pusat Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana, menjelaskan pasametonan ini telah mentradisikan program kegiatan sosial metatah massal gratis. Termasuk kali ini, metatah massal dan menek kelih massal yang diikuti puluhan peserta, baik dari pasametonan maupun masyarakat umum. Metatah munggah daha massal ini adalah wujud rasa memiliki dan peduli terhadap sesama bahu membahu membantu masyarakat khususnya orangtua untuk menjalankan kewajiban kepada anak. “Astungkara nanti kita bisa laksanakan metatah massal di luar Provinsi Bali,” ujar Ngurah Sudiana.

Peserta tidak saja dari pasametonan, tapi juga masyarakat umum. “Maka itu program ini utama sekali. Bisa meringankan swadharman sradha bakti orangtua pada anaknya. Dapat bertemu simakrama dengan sameton. Kita harap, PAWBS ini bukan organisasi formal saja, tapi menjalankan titah leluhur. Supaya Hindu di Bali, Indonesia, ajeg, umat sami ringan saat pelaksanaan upacara,” kata Rektor UHN IB Sugriwa, ini.

Pasamuan agung dihadiri Bupati Gianyar yang diwakili Asisten II Pemkab Gianyar Wayan Sadra. Salah seorang peserta metatah massal, Ni Luh Siti Kristina, 35, merasa sangat terbantu. Kristina yang lahir di tanah rantau Sulawesi, mengaku baru kepikiran untuk metatah setelah menikah dan dikaruniai 3 anak.

“Saya lahir di Sulawesi, asalnya dari Lebu, Sidemen, Karangasem. Menikahnya ke Desa Satra Klungkung. Jadi setelah menikah saya baru dapat kesempatan untuk metatah,” ungkapnya.

Kristina mengaku terbantu karena tidak dipungut biaya alias gratis. “Sudah pasti terbantu di masa pandemi ini,” ucapnya, yang kemarin ikut metatah bersama suami dan adik iparnya. *nvi

Komentar