nusabali

Sejumlah Tokoh Hadiri HUT Ke-60 SMPN 1 Ubud

  • www.nusabali.com-sejumlah-tokoh-hadiri-hut-ke-60-smpn-1-ubud

GIANYAR, NusaBali
SMPN 1 Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, tahun 2022 menapak usia ke-60.

Sejumlah tokoh penting, terutama dari alumni yakni pejabat, guru/akademisi, pengusaha, pelaku pariwisata, seniman, dan lain-lain, menghadiri puncak perayaan HUT sekolah bertema ‘Generation Of Spensa Ubud’, di wantilan  sekolah setempat, Rabu (31/8).

Sejumlah tokoh tersebut, antara lain, Koordinator Staf Khusus Presiden RI dari Puri Kauhan Ubud, AA Gde Ngurah Ari Dwipayana, Panglingsir Puri Agung Peliatan Ida Tjokorda Gde Putra Nindia, tokoh Puri Agung Ubud yang juga Ketua Komite SMPN 1 Ubud Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE Msi alias Cok De, Ketua Ikaspensa (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMPN 1 Ubud Cokorda Ngurah Suyadnya, Ketua Rotary Club Denpasar Bali yang peraih Top Hospitality Leader (THL) 2021 dan  2022, Sang Putu Eka Pertama, pengusaha restoran Jro Dukuh Nyoman Sumerta, dan lainnya. Hadir pula, anggota DPRD Gianyar Made Budiasa dan Ni Made Ratnadi, pejabat Dinas Pendidikan Gianyar, pengurus komite dan alumi SMPN 1 Gianyar, para kolega serta keluarga besar sekolah.

Kepala SMPN 1 Ubud Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd dalam kata sambutannya, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kebesaran nama Spensa, julukan SMPN 1 Ubud, yang berusia ke-60 tahun. Menurutnya, 60 tahun adalah usia sangat matang dalam kancah kependidikan. Terbukti sekolah di jantung Desa Wisata Ubud ini ‘melahirkan’ orang-orang sukses dan hebat di bidangnya. Mulai dari guru/akademisi, pejabat, TNI/Polri, pengusaha, seniman, pelaku wisata, dan lain-lain. Semua itu berkat peran sekolah, terutama para guru.

Dia mengakui sering melontarkan pesan kepada guru, ‘jika ingin kaya janganlah memilih profesi guru. Karena pekerjaan guru sangat berat, membangun objek hidup’. Oleh karena itu Kasek Irma Wulandari berpesan secara khusus kepada Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana untuk untuk mengkawal draft UU guru. ‘’Jangan sampai TPG (tunjangan penghasilan guru) dihapus karena akan mencederai perasaan seluruh guru di Indonesia,’’ ujarnya.

Kasek Irma menilai 60 tahun usia sekolah ini, hanyalah angka dan tidak menentukan seberapa jauh sebuah perjalanan. ‘’Namun harapan untuk selalu menjadi yang terbaik akan selalu kami bangun. Kami berterimakasih atas dukungan semua pihak hingga sekolah ini mampu eksis dan bergerak maju untuk meningkatkan mutu pendikan anak-anak,’’ jelas kasek asal Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh yang menikah di Puri Agung Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.

Pada akhir sambutannya, kasek yang sedang mengenyam pendidikan doktoral di Undiksha Singaraja ini menegaskan, sekolah adalah gerbang berbuat kebaikan dan tempat berinvestasi jangka panjang hingga dunia akhirat. ‘’Hasilnya tidak segera, tapi pasti. Jangan berhenti di sini,’’ ujarnya puitis.    

Koordinator Staf Khusus Presiden RI AA Ari Dwipayana mengapresiasi para siswa SMPN 1 Ubud yang tidak melupakan akar tradisi di bidang seni-budaya Bali seperti tabuh, tari, wirama, dan nyanyian lagu Bali. Meskipun mereka berada dalam era teknologi dan menuntut penguasaan bahasa asing agar dapat adaptif dan kompetitif. Para siswa yang dilatih kemampuannya dalam hal inovasi dan entreprenuership juga tetap diberikan tanggung jawab untuk menjaga lingkungannya dengan berbagai produk ramah lingkungan yang digunakan di lingkungan sekolah. Dia merasa gembira karena pada perayaan HUT ini dimeriahkan dengan pameran anak-anak SMP dengan mengusung semangat kewirausahaan.*lsa

Komentar