nusabali

Tewas Terseret Arus di Tukad Mati

  • www.nusabali.com-tewas-terseret-arus-di-tukad-mati

Luapan air di Tukad Mati, Jalan Mahendradatta Denpasar Barat akibat hujan deras, Selasa (15/12) siang, menelan korban nyawa. 

Dari hasil pemeriksaan saksi-skasi di TKP, lanjut dia, diketahui jika korban Lolo Murni terpeleset jatuh ke Tukad Mati lantaran kondisi licin akibat guyuran hujan. "Dugaan kita, korban murni terpeleset jatuh,” katanya.

Sedangkan Kasi Ops Basarnas Bali, I Wayan Suyadnya, petugas gabungan yang diterjunkan melakukan pencarian korban Lolo Muri di sepanjang Tukad Mati mencapai puluhan orang. Termasuk di antaranya 10 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, 10 orang petugas SAR Polda Bali, 10 personel Sabhara Polresta Denpasar, dan 23 personel Basarnas. 

Sementara itu, jadsad korban Lolo Muri sudah masuk ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, tadi malam pukul 19.20 Wita. Sejumlah keluarga korban juga berdatangan ke RS Sanglah. Termasuk di antaranya kakak ipar korban, yakni Samuel.

Menurut Samuel, adik iparnya memang benar terseret arus sungai setelah terpeleset jatuh ke Tukad Mati saat berupaya buang kasur rusak. Korban Lolo Muri merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Kedua orangtua dan saudaranya yang lain tinggal di Sumba, NTT. Korban Lolo Muri sendiri tinggal di Denpasar bersama suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan.

“Orangtua di kampung (Sumba) sudah kami kabari. Kami semua berduka atas musibah ini. Tapi, kami hatrus mengikhlaskannya. Kami sekarang masih merundingkan masalah pemulangan jenazah ke kampung,” tutur Samuel saat ditemui NusaBali di RS Sanglah, tadi malam.

Dalam kesempatan yang sama, kakak sulung korban, yakni Lina, mengaku sempat gelisah sejak Sabtu (12/12). Namun, dia tidak mengira gelisah tanpa sebab itu merupakan firasat akan terjadi musibah maut menimpa adik bungsunya.

"Sejak saya mulai gelisah hari itu, saya langsung telepon ke rumah di Sumba. Saya tanya apa ada yang sakit di kampung? Syukur, semua dalam keadaan baik. Saya tidak menyangka, ternyata adik bungsu saya meninggal dengan cara tragis seperti ini,” keluh Lina.

Dikonfirmasi Nusabali secara terpisah tadi malam, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan sekitar pukul 19.40 wita, ditemukan luka memar di bagian pinggang jenazah korban. "Juga ditemukan busa halus keluar dari hidung dan mulut yang sesuai dengan tanda tenggelam. Waktu kematiannya diperkirakan 2-12 jam sebelum pemeriksaan," jelas dr Dudut. 7 dai

Komentar