nusabali

Megaproyek Turyapada Tower di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng Pastikan Gunakan Produk Dalam Negeri

  • www.nusabali.com-megaproyek-turyapada-tower-di-desa-pegayaman-sukasada-buleleng-pastikan-gunakan-produk-dalam-negeri
  • www.nusabali.com-megaproyek-turyapada-tower-di-desa-pegayaman-sukasada-buleleng-pastikan-gunakan-produk-dalam-negeri

Dari sisi tenaga kerja, PT Hutama Karya juga melibatkan masyarakat setempat, bahkan dalam pekerjaan awal sudah ada 20 orang pekerja lokal direkrut.

SINGARAJA, NusaBali

PT Hutama Karya KSO PT Yodya Karya sebagai penyelenggara megaproyek Turyapada Tower, memastikan bahan baku yang diperlukan untuk proyek tersebut berasal dari produk dalam negeri. Pembangunan proyek tower kelas dunia di Banjar Dinas Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, kini dalam proses pemangkasan bukit setelah digelar upacara peletakan batu pertama pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (23/7).

Project Manager PT Hutama Karya KSO Yodya Karya (Proyek Turyapada Tower), Ari Kurniawan mengatakan hal utama yang telah dilakukan sebelum proyek dimulai per tanggal 23 Juli 2022, yakni memetakan betul kondisi alam. Terutama dalam menentukan akses yang dapat dipakai dan mengatur terasering di lahan perbukitan.

Penyelenggara proyek juga akan tetap bekerjasama dengan tim Fakultas Teknik Universitas Udayana (Unud) untuk mengoptimalkan desain dan kemudahan pembangunan. “Saat ini sesuai dengan perencanaan kita sudah memulai pemangkasan bukit. Secara pemilihan material, sesuai dengan arahan pak gubernur (Gubernur Bali Wayan Koster) menggunakan bahan dan tenaga ahli terbaik,” ucap Ari Kurniawan. Khusus untuk bahan struktur bangunan disebutnya 80 persen akan menggunakan produk lokal Indonesia. Seperti pasir, semen, batu alam yang ketersediaannya melimpah di Bali. Menurutnya, hanya komponen tertentu saja seperti baja dan kaca untuk jembatan yang akan didatangkan dari luar. Sehingga pengadaan bahan bangunan tidak memerlukan waktu banyak.

Setelah proses pemangkasan bukit selesai akan dilanjutkan dengan proses pengeboran. Penyelenggara proyek akan berfokus pada pembangunan bangunan inti, yakni Tower Turyapada setinggi 115 meter di atas bukit. Untuk memperkuat struktur bangunan tersebut akan dibuat tiang pancang berdiameter 15 meter dan ditancapkan pada kedalaman 25 meter di dalam tanah.

Sedangkan pada podium tower juga akan diperkuat dengan tiang pancang dengan kombinasi ukuran diameter 60-80 sentimeter. Menurutnya sejumlah tiang pancang besar dibangun untuk memperkuat struktur bangunan yang dirancang tahan gempa dan badai angin kencang.

“Tahun ini kami fokus di pengerjaan tower dulu, harapannya akhir tahun ini sudah bisa diselesaikan pembangunan sampai titik paling atas tower. Setelah itu baru nanti akan dikembangkan ke bangunan-bangunan penunjang lainnya. Target bisa tuntas dan dioperasikan tahun 2023 mendatang,” imbuh dia.

Sementara itu dari sisi tenaga kerja, PT Hutama Karya juga akan melibatkan masyarakat setempat. Bahkan dalam pekerjaan awal saja sudah ada 20 orang pekerja lokal direkrut dan dilibatkan. Ari Kurniawan mengaku jumlah itu akan berkembang sesuai dengan kebutuhannya ke depan. Namun khusus untuk tenaga spesialis teknis akan direkrut tenaga yang benar-benar paham dan menguasai di bidangnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bali Wayan Koster bersama sejumlah pejabat di Bali melangsungkan peletakan batu pertama pada proyek tower kelas dunia Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts 6.0 Kerthi Bali. Tower kelas dunia ini akan dibangun dengan total anggaran Rp 413 miliar.

Peruntukannya pun tak hanya menjadi solusi siaran televisi digital yang merata di Bali, tetapi juga akan difungsikan sebagai menara telekomunikasi tercanggih kelas dunia.

Megaproyek di lahan seluas 3 hektare ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas planetarium, restoran putar 360 derajat, sky walk, jembatan kaca, taman buah, taman bunga dan glamping. Kawasan Taman Komunikasi Turyapada Tower ini ke depannya dirintis untuk pengembangan destinasi wisata di Bali utara. *k23

Komentar