nusabali

Urban Farming Antar Baktiseraga ke Kompetisi Inovatif Nasional

  • www.nusabali.com-urban-farming-antar-baktiseraga-ke-kompetisi-inovatif-nasional
  • www.nusabali.com-urban-farming-antar-baktiseraga-ke-kompetisi-inovatif-nasional
  • www.nusabali.com-urban-farming-antar-baktiseraga-ke-kompetisi-inovatif-nasional

SINGARAJA, NusaBali - Buleleng yang diwakili Desa Baktiseraga berhasil masuk dalam Top 90 Kompetisi Inovatif Pelayanan Publik (KIPP) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan-RB) RI.

Desa di Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini menampilkan program Urban Farming-nya menembus babak berikutnya, Top 45.

Perbekel Desa Baktiseraga I Gusti Putu Armada memaparkan program Urban Farming secara virtual, Jumat (8/7), di hadapan Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2022, dari ruang rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng. Pemaparan program inovatif itu juga diikuti langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam penjelasannya Putu Armada mengatakan Urban Farming diinisiasi dari banyaknya lahan kosong dampak dari Land Consolidation (LC). Lahan yang sudah dikapling-kapling banyak yang tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya, sehingga ditumbuhi semak-belukar.

Kebetulan pada tahun 2021 lalu, Desa Baktiseraga menerima bantuan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) dari pemerintah pusat. Output salah satunya adalah kompos. Berbekal kompos ini kemudian Pemerintah Desa merancang urban farming dengan tanaman sayur mayur.

“Motivasinya memanfaatkan ruang di  desa kami yang disinergikan dengan program tata kelola sampah berbasis sumber. Memanfaatkan lahan tidak produktif ditanami sayur-mayur untuk ketahanan pangan. Sekarang juga sudah ada peternakannya,” ucap Armada.

Hingga saat ini sudah ada 20 are lahan urban farming yang dikelola desa. Sebagian memang dipinjam kepada pemilik lahan secara sukarela. Pengelola program urban farming pun hanya memberikan hasil panen mereka kepada pemilik lahan sebagai ungkapan terimakasih.

“Sebelum ditanami, kami meminta izin dan persetujuan dulu dengan warga pemilik lahan. Dan ternyata sambutannya sangat baik hingga berjalan sudah setahun lebih program ini,” imbuh Armada.

Hasil pengelolaan urban farming pun sudah menghasilkan. Pemerintah Desa memanfaatkan marketing sayur-mayur pada ibu-ibu PKK. Termasuk masyarakat setempat dalam proses perawatan sehari-hari. Armada pun masih memiliki angan-angan ke depannya dapat mensinergikan program-program pemerintah lainnya untuk membangun desa. Dia pun sudah merancang skema pembangunan rumah lebah, yang terkait satu dengan lainnya dan terus bertambah sepanjang hari.

“Dari BUMDes, pengelolaan urban farming, peternakan termasuk TPS 3R, tahun kemarin sudah masuk Pendapatan Asli Desa sebesar Rp 40 juta. Kami berharap bisa ditingkatkan lagi,” kata Armada usai pemaparan program penentuan menuju Top 45 KIPP 2022.

Sebelumnya Desa Baktiseraga melalui proposal program inovatifnya bersaing dengan 3.000 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Lalu dari Kemenpan-RB dilakukan seleksi 2.000 proposal terbaik, diciutkan kembali ke 200 proposal terbaik dan terpilih top 90. Selanjutnya setelah pemaparan kemarin, Desa Baktiseraga sedang berproses untuk pemilihan Top 45.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi Desa Baktiseraga dapat mengubah lahan tidak produktif menjadi berdayaguna melalui program urban farming-nya. Agus Suradnyana mengatakan saat ini seluruh desa dan kelurahan di Indonesia dituntut untuk berinovasi dan berkreasi sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.

Tidak hanya mengeksplore kekayaan alamnya, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang mendukung. “Seluruh desa dan kelurahan memiliki kesempatan yang sama untuk berinovasi dan berkreasi membangun desanya, tinggal sekarang sampai dimana kepala desa mau menggerakkan seluruh sektor unggulan yang dimiliki,” kata bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Menurutnya setiap desa harus mengambil kesempatan, mensinergikan potensi daerahnya dengan program-program yang disediakan oleh pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat. 7k23

Komentar