nusabali

Subak Sidang Rapuh Hentikan Tanam Padi

  • www.nusabali.com-subak-sidang-rapuh-hentikan-tanam-padi

TABANAN,NusaBali
Petani warga Subak Sidang Rapuh, Desa Marga Dauh Puri Kecamatan Marga, memilih menghentikan menanam padi pada masa tanam ke depan.

Tujuannya  memutus siklus perkembangbiakan tikus yang menjadi  momok petani. Sebagai gantinya, petani berencana menanam jagung.  "Krama subak sepakat untuk menghentikan menanam padi," kata Pekaseh Subak Sidang Rapuh, Desa Marga Dauh Puri,  I Putu Edi Sumarthawan, Minggu (24/4).

Lahan yang akan ditanami jagung sekitar 50 hektare dari sekitar 90 hektare sawah yang  ada subak Sidang Rapuh. Sedangkan 40 hektare  sisanya, akan ditanami palawija lain, terutama tanaman hortikultura seperti sayur mayur.  "Tidak semua petani  harus dipaksakan menanam jagung. Yang penting, sementara tidak menaman padi," ujar Putu Edi.

Sebagaimana diketahui, sudah tiga kali masa panen berturut-turut petani Subak Sidang Rapuh mengalami gagal panen padi, karena  hama tikus yang merajalela. Serangan  musim tanam ketiga, yang kini seharusnya masa panen, menjadi yang  terparah. Diperkirakan rata-rata kerugian yang ditanggung petani antara Rp 10 juta - Rp 15 juta per hektare. “Nilai  tersebut berdasarkan besaran biaya untuk produksi. Mulai dari ongkos traktor, biaya tanam, pemupukan, pemeliharaan.  Belum lagi biaya sewa lahan, " ungkap Putu Edi.

Biaya sewa kontrak lahan, kata Putu Edi, merupakan  biaya yang dikeluarkan petani untuk pemilik  lahan. "Karena tidak semua petani memiliki lahan. Ada yang menggarap lahan dengan menyewa," ungkapnya.

Dengan menanam jagung, siklus perkembangbiakan tikus putus, sehingga serangan hama yang biasa disebut 'jro ketut' mereda, bahkan putus sama sekali. Pihak subak juga sudah mengajukan permohonan bibit jagung hibrida kepada Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.  Pertimbangannya, agar  hasil panen jagung nanti terserap pasar, mengingat jagung hibrida merupakan bahan pakan ternak. Dengan demikian hasil panen tidak mubazir, namun bermanfaat karena ada pendapatan untuk petani.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Wayan Budana mengaku  sudah turun dan melihat kondisi Subak Sidang Rapuh yang beberapa kali .mengalami gagal panen, karena serangan tikus.Selain rencana bantuan bibit jagung hibrida, Budana menyampaikan kepada krama subak agar melakukan ngropyok tikus. "Pada  masa pengolahan lahan efektif nanti, saya minta agar ngropyok dilakukan, " kata Budana.

Subak Sidang Rapuh terdiri dari 6 tempekan subak, yakni Sidang Rapuh Kelod, Sidang Rapuh Kaja, Uma Kaang Kelod, Uma Tubuh, Pucang dan Ambengan. *k17

Komentar