nusabali

Dinsos Karangasem Kembalikan Cadangan Beras 91,4 Ton

  • www.nusabali.com-dinsos-karangasem-kembalikan-cadangan-beras-914-ton

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karangasem mengembalikan cadangan beras untuk keadaan darurat sebanyak 91,4 ton. 

AMLAPURA, NusaBali
Beras cadangan milik pemkab sebanyak 100 ton hanya terpakai 8,6 ton yang dialokasikan ke Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem, karena terjadi gagal panen. 

Kadis Sosial Karangasem Made Sosiawan memaparkan, beras cadangan tersebut bisa dialokasikan ke warga yang menghadapi musibah gagal panen, bencana alam, gagal melaut akibat cuaca ekstrem, dan semacamnya. Beras cadangan bisa diberikan jika ada rekomendasi dari instansi terkait. Setelah itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem mengeluarkan surat pernyataan tanggap darurat. Atas dasar itulah Bupati Karangasem menginstruksikan kepada Dinas Sosial, agar beras dikeluarkan sesuai kajian.

Made Sosiawan menambahkan, tidak sembarangan Dinas Sosial mengeluarkan bantuan beras. “Salah mengeluarkan bantuan beras tanpa prosedur, bisa menjadi temuan BPK, pimpinan SKPD bisa ganti rugi,” ujar Made Sosiawan di Amlapura, Jumat (11/12).

Selama tahun 2015, katanya, hanya sempat mengeluarkan bantuan beras untuk para petani di Desa Seraya Barat, karena gagal panen padi. Sawah petani kering akibat kemarau panjang. “Saat itu bantuan bisa turun atas kajian dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, selanjutnya BPBD mengeluarkan rekomendasi tanggap darurat.” 

Begitu juga bantuan beras bisa tersalurkan untuk para nelayan yang gagal melaut. Selama ini sering ada nelayan gagal melaut, karena cuaca ekstrem, gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat. Tetapi belum pernah ada yang mengajukan bantuan itu. “Kajiannya bisa dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, selanjutnya kajian itu diserahkan BPBD dan BPBD berkoordinasi dengan petugas BMKG Denpasar, mengenai kondisi cuaca, agar ada yang menguatkan mengenai cuaca memang ekstrem,” tambahnya.

Perbekel Seraya Barat, Kecamatan Karangasem, I Wayan Patra Suarsa membenarkan, sempat terjadi gagal panen padi di Banjar Dauh Pangkung, Desa Seraya Barat. “Ya, memang pernah terjadi gagal panen padi, karena kekurangan air sehingga tanaman padi tidak bisa tumbuh. Makanya pemerintah melakukan kajian, petani akhirnya mendapat bantuan,” kata Patra Suarsa.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, BPBD mengeluarkan rekomendasi tanggap darurat apabila telah ada kajian  instansi teknis yang membidangi, berdasarkan survei ke lapangan. “Tanggap darurat itu bisa kami keluarkan setelah ada kejadian dari instansi teknis. Tanggap darurat banyak macamnya, bukan saja untuk warga yang gagal panen, juga untuk warga yang kena musibah banjir tanah longsor, tertimpa pohon, kena bencana puting beliung, dan sebagainya,” ujar IB Arimbawa. 7 

Komentar