nusabali

Dinas Kesehatan Tabanan Waspadai Bakteri Daging Babi

  • www.nusabali.com-dinas-kesehatan-tabanan-waspadai-bakteri-daging-babi

Dinas Kesehatan Tabanan akan surati puskesmas di seluruh Tabanan untyk meningkatkan pembinaan kepada penjual olahan daging babi.

TABANAN, NusaBali
Tujuannya untuk mencegah penularan bakteri Streptococcus Suis. Krama Bali yang tengah menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan diimbau tidak panik dengan isu bakteri pada daging babi ini. Sebab penularan bakteri dari babi ke manusia ini bisa dicegah.  

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika menjelaskan meningitis Streptococcus Suis merupakan meningitis bakteri akut zoonosis yang penularannya dari babi ke manusia. Rute penularannya melalui makanan berbahan daging babi yang mentah, misalnya lewat darah segar yang dicampur pada lawar. “Masa inkubasinya beberapa jam setelah memakan olahan daging babi yang mentah ataupun setengah mentah,” jelas dr Suratmika, Jumat (10/3).

Suratmika menambahkan, gejala klinis yang ditimbulkan sesuai dengan meningitis bakteri akut, seperti ada panas badan, perubahan kesadaran, kaku kuduk (leher belakang kaku tidak bisa digerakkan), dan sakit kepala. Bisa pula menimbulkan tuli saraf derajat, sedang, berat, dan bilateral. Ada juga menimbulkan kejang, Pipil Edema (pembengkakan saraf optik memasuki retina), serta Himiparesis (jika salah satu tangan, kaki, atau sisi wajah menjadi lemah tetapi tidak sepenuhnya lumpuh).

Suratmika menambahkan, mengingitis Streptococcus Suis merupajan wabah baru, laporannya baru dari babi saja. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya tengah membuat surat edaran untuk seluruh puskesmas agar melakukan pembinaan terkait penyajian makanan. “Surat akan tersebar ke puskesmas agar melakukan pembinaan,” tegasnya. dr Suratmika imbau masyarakat tidak panik apalagi jelang Galungan dan Kuningan yang identik dengan tradisi potong babi. “Bakteri ini bsisa dicegah,” imbuhnya.

Pencegahannya, membeli daging babi di tempat resmi sehingga terjamin kebersihannya. Saat mengolah daging babi dipastikan tangan tidak luka, jika luka agar menutup luka dengan baik. Bila punya babi ataupun babi tetangga sakit, segera melaporkan ke petugas Peternakan, dan jangan menjual ke pengepul untuk mencegah penularan. “Pastikan memasak daging babi benar-benar matang dan diolah dengan bersih sebelum memasaknya,” urai dr Suratmika.

Terpisah, Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila mengatakan, sejak beberapa hari ini telah melakukan pelacakan, beruntung belum ditemukan pasien positif bakteri Streptococcus Suis. BRSUD Tabanan akan berkordinasi dengan Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan untuk mengkoordinir rumah sakit dan puskesmas yang ada untuk upaya perbaikan. “Kami akan berikan pencerahan kepada masyarakat terkait pencegahanya. Masyarakat jangan panik, semoga ini cepat berlalu,” tambah dr Susila. * d

Komentar