nusabali

Paket Abang Keok di Tiga Desa

  • www.nusabali.com-paket-abang-keok-di-tiga-desa

Hasil kemenangan pasangan calon (Paslon) incumbent, I Putu Artha-I Made Kembang Hartawan (Abang) dalam Pilkada Jembrana 2015, memang jauh dari prediksi. 

PDIP Evaluasi Raihan Suara Abang yang di Bawah 70 Persen 

NEGARA, NusaBali
Paket Abang yang diusung PDIP dan didukung Demokrat ini, juga tercatat mengalami kekalahan di tiga desa.

Berdasarkan informasi dari Tim Pemenangan Abang, kekalahan di tiga desa/kelurahan itu, terjadi di Desa Pohsanten serta Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara. Khusus di Desa Pohsanten yang menjadi kandang Cawabup I Gusti Agung Ketut Sudanayasa alias Gung Joyo tercatat perolehan hasil 2.017 suara untuk Sigy dan 1437 suara Abang. 

Lalu di Kelurahan Tegalcangkring yang merupakan kandang Ketua Fraksi Hanura DPRD Jembrana, I Komang Adiayasa sebagai bagian pengusung paket Sigy, tercatat 2.484 suara Sigy dan 1.355 Abang. Sedangkan di Kelurahan Loloan Barat tercatat 955 suara Sigy dan 697 suara Abang.

Sementara ada juga dua anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana yang keok di TPS-nya. Mereka, yakni Ida Bagus Susrama dan I Made Sueaca Antara alias Dek Cok. Namun secara umum, di kandang desa/kelurahan mereka tetap memang. Begitu juga Susrama  mampu mendulang suara cukup besar di desa binaannya, yakni Desa Airkuning dengan 157 suara Sigy dan 1.358 suara Abang. 

Kemudian khusus Dek Cok, diketahui masih berstatus diberhentikan sementara sebagai anggota DPRD Jembrana dan Fraksi PDIP karena terjerat kasus dugaan korupsi BBM bersubsidi. Terbukti saat ada urunan sumbangan Fraksi PDIP DPRD Jembrana untuk Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Abang, Dek Cok menjadi satu-satunya Fraksi yang tidak ikut menyumbang.

Ketua Tim Pemenangan Abang, I Ketut Sugiasa ditemui di Kantor DPC PDIP Jembrana, Kamis (10/12), mengatakan bukan waktunya menyalahkan siapapun dalam hasil Pilkada Jembrana ini. Begitu juga melihat dari segi fraksi. Menurutnya, semua sudah berusaha bekerja dengan maksimal sebagai tim. Ada saling mengisi dan menutupi. “Semua sudah bekerja dengan baik,” katanya.

Namun terlepas dari itu, keadaan memang di luar dugaan sudah sempat dirasakan mendekati hari H. Ia sendiri sempat memprediksi hanya bisa menarget kemenangan di bawah 70 persen suara yang ternyata memang terjadi. “Dekat-dekat pemilihan, memang saya sudah prediksi menurun dari perkiraan awal kita 80 persen. Tetapi kami yang agak lengah. Seperti di TPS saya sendiri, saya sempat prediksi paling hanya ada 8 yang akan memilih lawan, tetapi ternyata sampai 21 suara,” ujarnya.

Dikatakan memang ada dua faktor penyebab tidak tercapai target tersebut, yakni internal dan eksternal yang saling berkaitan. Faktor internal, masih ada kesan menganggap remeh lawan, yang secara otomatis berimbas pada eksternal. Banyak yang memastikan Abang pasti akan dilantik. Padahal melihat keadaan tarung head to head, ada gerakan di luar melihat sosok Cabup-Cawabupnya. Seperti yang kecewa saat sejumlah perhelatan Pilkel, Pilkaling, Pilkadus dan lain-lain. Namun hasil kemenangan 66 persen, menurut Sugiasa tidak terlalu mengecewakan. 7 ode

Komentar