nusabali

Didominasi Krama Buleleng yang Tinggal di Denpasar

Sembahyang Pagerwesi di Pura Jagatnatha

  • www.nusabali.com-didominasi-krama-buleleng-yang-tinggal-di-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Umat Hindu Bali merayakan Hari Raya Pagerwesi, Rabu (30/3). Pura Jagatnatha menjadi salah satu tempat pelaksanaan persembahyangan di Denpasar.

Pamedek didominasi umat dari Kabupaten Buleleng yang tinggal di Denpasar.  Umat Hindu pun silih berganti untuk melakukan persembahyangan di pura ini. Salah seorang pamedek, Nyoman Yoga mengatakan dirinya bersembahyang ke Pura Jagatnatha usai bersembahyang di rumah.

“Ini adalah agenda rutin setiap Pagerwesi. Setelah sembahyang di rumah kami bersembahyang ke pura, salah satunya Pura Jagatnatha ini bersama keluarga,” jelasnya.

Sementara itu, Pamangku Janbanggul Pura Jagatnatha Ida Bagus Saskara mengatakan pengayah mempersiapkan persembahyangan mulai pukul 07.00 Wita. “Karena pukul 07.00 pagi sudah ada pamedek yang datang, sampai nanti pukul 01.00 siang (13.00 Wita). Setelah itu agak berkurang dan malamnya pukul 07.00 (19.00 Wita) mulai ramai lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan pamedek yang datang saat pagi hingga siang hari adalah rombongan keluarga. Sementara saat malam hari didominasi oleh muda-mudi. Persembahyangan ini biasanya dilaksanakan hingga pukul 22.00 Wita.

Dikatakannya, kebanyakan umat yang bersembahyang di Pura Jagatnatha saat Pagerwesi adalah krama Buleleng yang tinggal di Denpasar. “Meskipun demikian, semua umat Hindu dresta Bali merayakan Pagerwesi ini,” ungkap Ida Bagus Saskara.

Dia menambahkan, untuk pengayah dan pamangku di Pura Jagatnatha ini sudah menjalani vaksinasi hingga dosis ketiga. Selain itu juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Sementara untuk proses persembahyangannya dilakukan dengan sistem sembahyang mandiri.

“Kami tidak berlakukan shift karena akan menimbulkan antrean di luar pura dan membuat kerumunan. Namun mengalir seperti air, sehingga tidak ada pembatasan. Karena begitu masuk pura langsung sembahyang langsung pulang tanpa menunggu giliran,” kata Ida Bagus Saskara. *mis

Komentar