nusabali

28 Desa Adat se-Blahbatuh Melasti Setelah Nyepi

  • www.nusabali.com-28-desa-adat-se-blahbatuh-melasti-setelah-nyepi

GIANYAR, NusaBali
Ribuan krama dari 28 desa adat se-Kecamatan Blahbatuh, Gianyar melangsungkan upacara Melasti, pada Purnama Sasih Kedasa, Kamis (17/3).

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan desa adat di Bali umumnya yang melasti sebelum Nyepi. Sejak dini hari, silih berganti krama adat memadati pantai di Kecamatan Blahbatuh. "Tahun sebelumnya karena masih pandemi Covid-19, desa adat se-Kecamatan Blahbatuh Melasti secara ngubeng (di lokasi masing-masing). Kini melasti ini sudah kembali normal," jelas Camat Blahbatuh Wayan Gede Eka Putra. Titik Pantai yang dituju yakni Pantai Pering dan Pantai Saba.

Dijelaskan, Melasti ini sama seperti Melasti serangkaian perayaan Nyepi di Bali. Hanya saja krama dari desa adat yang dikenal dengan Blahbatuh Tua ini melaksanakan melasti 15 hari setelah hari Raya Nyepi, tepatnya Purnama Kadasa. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan diterima krama.

Setiap tahun, satu dari 28 desa adat secara bergantian menjadi pangemong Melasti untuk mempersiapkan segala perlengkapan upakara. "Melasti 28 desa adat se-Blahbatuh Tua ini sesuai hasil rapat diemong oleh Desa Adat Belega," jelasnya.

Rapat melibatkan jajaran PHDI dan Majelis Desa Adat Kecamatan Blahbatuh. Berbeda dari tahun sebelumnya,  karena pandemi Covid-19 Melasti ini dilaksanakan terbatas. "Kini semua normal, mengingat hampir 100 persen masyarakat telah vaksin kedua, namun tetap petugas mengimbau agar menggunakan masker dan cuci tangan," jelasnya. *nvi

Komentar