nusabali

Dua Keluarga Bentrok, 6 Terluka

Insiden Berdarah di Banjar Lebah, Desa Kaliasem, Buleleng

  • www.nusabali.com-dua-keluarga-bentrok-6-terluka

Kapolsek Banjar Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan pasca kejadian baik keluarga Putu Mas Merta maupun Kadek Toris sama-sama lapor ke Mapolsek Banjar.

SINGARAJA, NusaBali
Insiden berdarah terjadi di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, pada Jumat (5/3) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Dua keluarga yang masih bertetangga terlibat perkelahian. Akibatnya, 6 orang mengalami luka-luka hingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS). Kedua belah pihak yang sama-sama merasa menjadi korban pun saling melapor ke polisi.

Informasi yang dihimpun, pihak yang terlibat perkelahian adalah keluarga Putu Mas Merta, 47, dan keluarga Kadek Arsana alias Toris, 50. Akibat perkelahian itu, Putu Mas Merta dan istrinya Luh Ayu Widiani, 47, serta kedua anaknya Kadek Bayu Widana, 19, dan Komang NM, 14, mengalami luka-luka. Keempatnya kini dirawat di RSUD Buleleng, Singaraja.

Putu Mas Merta sendiri mengalami pendarahan di otak hingga harus dioperasi. Sang istri Luh Ayu Widiani, mengalami luka lebam pada tangan kanan serta trauma. Kadek Bayu Widana mengalami luka tusuk di perut kiri dan kepala belakang sebelah kiri. Kemudian Komang NM mengalami luka dalam di bagian kepala dan dada.

Sementara dari pihak keluarga Kadek Arsana, ada 2 orang yang menjadi korban, yakni Kadek Arsana alias Toris yang mengalami luka pada bagian kepala atas sebelah kanan, serta anaknya Gede Porda, 30, yang mengalami patah tulang pada tangan kiri. Keduanya sempat dirawat di RS Parama Sidhi Singaraja. Namun kini mereka tengah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Banjar.

Kasus perkelahian antar keluarga ini kini ditangani Polsek Banjar. Kapolsek Banjar Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti kronologis kejadian. Kata Sudarsana, pasca kejadian itu, baik keluarga Putu Mas Merta maupun keluarga Kadek Toris sama-sama melapor ke Mapolsek Banjar.

"Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka. Kami minta waktu penyelidikan untuk memastikan peristiwanya seperti apa. Dari keluarga Putu Mas belum bisa kami minta keterangan karena masih dirawat di RSUD Buleleng. Sedangkan dari pihak lainnya belum bisa maksimal memberi keterangan," ujar Kompol Sudarsana dalam rilis di Mapolsek Banjar, Sabtu (5/3) siang.

Polisi sendiri sudah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus ini, yakni senjata tajam golok, pipa besi, lesung, dan linggis. Pihaknya juga tengah mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Terutama warga yang ada di sekitar lokasi kejadian. Pihaknya juga mendalami dugaan pengaruh alkohol dalam peristiwa ini. "Masih kami dalami lagi peristiwa ini," tukas Kompol Sudarsana.

Sementara itu, versi keluarga Putu Mas Merta, perkelahian itu bermula pihak Kadek Arsana yang diduga dalam pengaruh alkohol mendatangi rumah Putu Mas Merta. Kadek Arsana dan beberapa kerabatnya berteriak memanggil agar Putu Mas Merta keluar. Saat itu Kadek Arsana diduga sudah membawa sejumlah senjata tajam seperti parang dan linggis.

Foto: Kapolsek Banjar Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana saat menyampaikan rilis kasus perkelahian dua keluarga di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Sabtu (5/3). -MUZAKKY

Mendengar kegaduhan dari luar, Kadek Bayu kemudian keluar rumah untuk mengecek. Namun setiba di luar tiba-tiba Kadek Bayu dipegangi oleh sejumlah orang. Seorang lainnya langsung memukul kepala Kadek Bayu dan menusuk bagian perut dengan parang. Bagian kepala Kadek Bayu juga tak lolos dari sapuan parang.

Akibat dianiaya, Kadek Bayu pun langsung menjerit. Belakangan Putu Mas Merta dan Komang NP keluar untuk menyelamatkan Kadek Bayu. Saat itu pula ada orang yang membacok kepala Putu Mas. Sementara lainnya memukul kepala dan dada Komang NP menggunakan linggis. Luh Ayu Widiani pun terkejut dan berteriak histeris. Tapi seseorang kemudian membanting Ayu Widiani hingga luka memar.

Kadek Bayu yang dalam kondisi terluka sempat berusaha kabur ke rumah kerabatnya di dekat SDN 1 Kaliasem. "Begitu sampai di lokasi, keluarga lainnya kaget. Semuanya langsung datang ke lokasi kejadian. Kami sempat bawa ke RS Pratama Tangguwisia. Karena kondisinya parah, akhirnya dirujuk ke RSUD," ujar keponakan Putu Mas Merta bernama Ketut Suartana, saat ditemui di RSUD Buleleng.

Di lokasi kejadian, keluarga mendapati Putu Mas Merta, Ayu Widiani, dan Komang NP berada di teras rumah. Putu Mas Merta dan Komang NM dalam kondisi tak sadarkan diri. Sementara Ayu Widiani dalam kondisi syok. Namun Ayu Widiani masih bisa menceritakan peristiwa tersebut. Bahkan Ayu Widiani masih sempat membuat laporan polisi di Mapolsek Banjar.

Ketut Suartana mengaku tak tahu pasti penyebab keributan yang terjadi antara keluarga Kadek Toris dengan keluarga Putu Mas. Menurutnya, Kadek Toris dan Putu Mas sebelumnya memang sering terlibat selisih paham. Namun tak pernah sampai terjadi perkelahian fisik. Dia menduga, peristiwa perkelahian ini merupakan puncak selisih paham antara keduanya.

"Memang dari sebelum pandemi Covid-19 sering ada masalah. Kadang jalan masuk ke rumah keluarga saya itu ditutup pakai batu. Tapi kami tidak pernah meladeni. Warga di sana juga tahu masalahnya seperti apa. Sekarang ini puncaknya, sampai keluarga kami dianiaya begini," ujar Suartana.

Sementara itu, adik Kadek Toris, Ketut Darma mengaku tak tahu secara pasti detail kejadian. "Karena pas kejadian itu gelap. Saya dengar ada ribut-ribut di luar. Waktu saya cek, kakak saya sudah duduk dengan kondisi kepalanya berdarah. Anaknya (Gede Porda) juga tangannya sudah lemas. Langsung saya bawa ke RS Parama Sidhi," kata Darma. 7 mzk

Komentar