nusabali

Harga Gas LPG 12 Kg Naik

  • www.nusabali.com-harga-gas-lpg-12-kg-naik

JAKARTA, NusaBali
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas Elpiji non subsidi mulai Minggu (27/2).

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

“Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dollar AS/metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” jelas Irto dalam keterangan resmi, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (27/2).

Kenaikan harga berbeda-beda di beberapa tempat untuk gas Elpiji 5,5 kilogram maupun 12 kilogram. Dengan adanya penyesuaian, harga Elpiji non subsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per kilogram.

Lantas, berapa kenaikan masing-masing di tingkat agen? Mengacu pada laman resmi Pertamina.com, harga Elpiji nonsubsidi rumah tangga masing-masing daerah berbeda. Untuk di DKI Jakarta misalnya, mencapai Rp 88.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 187.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/Elpiji 12 kg.

Harga serupa juga berlaku di wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, meliputi Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal.

Lalu, berlaku pula di wilayah Bantul dan Sleman DIJ Jogjakarta. Begitu pun di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat meliputi Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Tulungagung, dan Lombok.

Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan kebijakan menaikkan harga elpiji nonsubsidi oleh Pertamina dapat mengurangi beban negara.

"Di tengah harga minyak dunia yang meroket, upaya Pertamina menaikkan harga elpiji merupakan langkah tepat untuk mengurangi beban APBN," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Fahmy menyampaikan bahwa penetapan harga elpiji harus didasarkan atas mekanisme pasar, sehingga Pertamina menjual elpiji sesuai harga keekonomian.

Sejumlah agen mengaku pembelinya berkurang karena harga tersebut kemahalan. "Kemahalan sih jadi berkurang pembelinya. Tadi ada yang mau beli sih, terus nggak jadi gara-gara naik," kata Agen gas LPG di Cirendeu, Audrey seperti dilansir detikcom, Senin (28/2).

Ia mengaku pembelinya kabur lantaran harga gas LPG naik dan membuat penjualan jadi sepi karena berkurangnya pembeli. Harga jual gas LPG mulai Minggu (27/2) naik mencapai Rp 30 ribu, dari sebelumnya hanya Rp 170 ribu sekarang menjadi Rp 200 ribu. "Yang 12 kg everan jadi Rp 200 ribu, yang ke warung Rp 190 ribu. Harga jual sebelumnya itu Rp 170 ribu," ujar Audrey. *

Komentar