nusabali

PHDI Bali: Internet Mati saat Nyepi Demi Kerukunan

  • www.nusabali.com-phdi-bali-internet-mati-saat-nyepi-demi-kerukunan

DENPASAR, NusaBali.com - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali memberikan apresiasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menginstruksikan pemadaman internet selama perayaan Nyepi Tahun Saka 1944 di Bali, Kamis (3/3/2022) nanti.

Menurut Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, dipadamkannya internet selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi dapat meredam potensi saling hujat antara umat se-Dharma maupun antara umat Hindu dengan umat agama lainnya di media sosial. 

"Supaya tidak mengunggah bahasa-bahasa yang memancing kemarahan pada saat Hari Raya Nyepi. Tidak juga mengunggah peristiwa-peristiwa yang memancing kerukunan umat beragama menjadi pecah belah," ujar Sudiana, Senin (28/2/2022), mengenai tujuan dipadamkannya internet pada Hari Raya Nyepi.

Sudiana menjelaskan, secara filosofis Nyepi harus dijalankan dengan benar-benar menyepi. Termasuk pikiran, perkataan, dan perbuatan tidak menyimpang dari ajaran Dharma.

Umat Hindu diharapkan tidak memiliki pikiran, perkataan, dan perbuatan yang bisa menyakiti orang lain yang membuat orang lain tersinggung atau sakit hati yang bisa menimbulkan perasaan benci. 

"Dalam filosofi Hindu, alam semesta ini tidak ada bedanya dengan Bhuana Alit atau diri manusia itu sendiri. Kalau misalnya pada saat Nyepi ada medsos yang bahasanya saling hujat, maka alam ini akan terpengaruh."

"Tujuan dimatikannya internet pada Hari Raya Nyepi supaya dominan yang ada adalah doa, pikiran terpusat memuja Tuhan, mengendalikan diri."

"Maka ini akan membantu alam ini  bisa kembali dalam rotasinya, tidak merasa sakit. Kalau alam sakit, manusia juga akan sakit, karena alam merupakan tempat seluruh makhluk hidup berada," urai Sudiana yang juga guru besar dan Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. 

Lebih lanjut dijelaskan Sudiana, dipadamkannya jaringan internet sejalan dengan salah satu Catur Brata Penyepian atau empat larangan bagi umat Hindu pada Hari Raya Nyepi. 

Amati Lelanguan merupakan salah satu butir Catur Brata Penyepian, yaitu larangan untuk mengadakan hiburan, rekreasi, atau kegiatan bersenang-senang. Dikatakan Sudiana, adanya layanan internet akan memberikan kemudahan dalam mengakses hiburan. 

"Di sini (medsos) banyak sekali hiburan, baik hiburan yang bisa membuat sehat maupun hiburan yang bisa membawa pikiran yang kurang sehat," kata Sudiana.

Sudiana berharap semua pihak dapat mengerti tujuan dari Hari Raya Nyepi dan dimatikannya internet selama 24 jam. Karena pada dasarnya tujuan dilaksanakannya pemadaman internet untuk masyarakat umum adalah demi kebaikan bersama.

"Jangan sampai kalau kita menggunakan internet pada (Hari Raya Nyepi), lalu di Bali ada keguncangan, yang rugi juga kita semua dan tidak saja bisa berdampak pada Bali tapi juga bisa berdampak pada seluruh dunia," kata Sudiana.

Sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, mengatakan layanan data seluler dan IPTV (Internet Protocol Television) akan dimatikan pada saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944.

Layanan data seluler dan IPTV  akan dimatikan pada 3 Maret 2022 mulai pukul 06.00 Wita hingga 4 Maret 2022 pukul 06.00 Wita.

Pengecualian diberikan kepada objek vital, seperti layanan rumah sakit, kantor kepolisian, militer, BPBD, BMKG, BASARNAS, bandara, pemadam kebakaran dan lainnya yang sejenis, yang tetap mendapat layanan internet.

Pun, layanan telepon, SMS, dan internet fiber optik tetap dapat digunakan selama Hari Nyepi. Menurut Gede Pramana, itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat jika saat Nyepi berlangsung perlu mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.

Kebijakan ini, terang Pramana, diperkuat dengan SE Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 2 Tahun 2022 serta Surat Seruan Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali Tahun 2022.

Untuk diketahui, pemadaman internet pada Hari Raya Nyepi di Bali pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018. Pada saat itu Kementerian Komunikasi dan Informatika menyetujui Seruan Bersama FKUB (Forum Kerukukan Umat Beragama) Bali, termasuk PHDI Bali, untuk melakukan pemadaman internet selama perayaan Nyepi di Bali. *

Komentar