nusabali

Kemampuan APBD Terbatas, Jalan Rusak di Buleleng Tersisa 300 Km

  • www.nusabali.com-kemampuan-apbd-terbatas-jalan-rusak-di-buleleng-tersisa-300-km

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng hingga kini masih dibebani penuntasan perbaikan jalan rusak.

Meski program perbaikan jalan dan peningkatan jalan aset kabupaten dilakukan setiap tahun sejak tahun 2013 lalu, hingga kini masih menyisakan jalan rusak sepanjang 300 kilometer.

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, panjang jalan berstatus aset jalan kabupaten mencapai 1.200 kilometer. Jumlah tersebut pun terus bertambah setiap tahunnya, karena tak sedikit juga jalan desa yang beralih status menjadi jalan kabupaten. Sehingga perbaikan jalan rusak tak pernah sepenuhnya tuntas.

Menurut Adiptha, kondisi jalan rusak sangat dinamis, karena kondisi aspal jalan juga memiliki umur. Selain itu penuntasan perbaikan jalan rusak juga terkendala kondisi keterbatasan APBD Kabupaten Buleleng. Terlebih pada masa pandemi Covid-19. Rata-rata setahun perbaikan jalan menggunakan APBD hanya berkisar 15-20 kilometer.

“Jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Buleleng sepanjang 1.200 kilometer. Sembilan ratus kilometer diantaranya telah berhasil kita perbaiki dengan cara hotmix. Sisanya lagi 300 kilometer. Sehingga wajar saja saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan jalan rusak,” ungkap Adiptha.

Tahun ini, Dinas PUTR Buleleng melalui APBD Buleleng menganggarkan Rp 2,2 miliar untuk perbaikan jalan. Perbaikan jalan tahun ini yakni jalan menuju Pura Dalem Desa Adat Anturan Kecamatan Buleleng dan akses jalan Desa Munduk-Asah Gobleg di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng.

Sementara itu pada umumnya jalan hotmix rata-rata berumur maksimal 7 tahun. Namun kondisi itu relatif. Jalan bisa lebih cepat rusak karena dipengaruhi beban kendaraan yang melintas di atasnya dan faktor cuaca. “Peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan juga diperlukan. Kadang ada yang nyuci mobil di jalanan, aspal jadi lembab karena kebanyakan air. Kadang kan cuaca juga. Jalan-jalan yang ada di wilayah kelembaban tinggi akan lebih cepat rusak dibandingkan dengan jalan yang mendapatkan sinar matahari cukup,” jelas dia. Perbaikan jalan di Buleleng selain bersumber dari APBD Buleleng juga dibantu dari Provinsi Bali dan pemerintah pusat. *k23

Komentar