nusabali

Pandemi, Perumda Tirta Sewakadarma Turunkan Target

Untuk Capaian Pelanggan Baru di Tahun 2022

  • www.nusabali.com-pandemi-perumda-tirta-sewakadarma-turunkan-target

DENPASAR, NusaBali
Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar menurunkan target jangkauan pelanggan baru di tahun 2022 ini.

Penurunan target tersebut imbas dari Pandemi Covid-19 yang membuat banyak usaha yang tutup, rumah dikosongkan hingga hotel dan restoran juga tutup. Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana, Jumat (17/2) mengungkapkan target capaian pelanggan diturunkan karena pelanggan baru yang mendaftar ke Perumda merosot di tahun 2021. Tahun tersebut target yang dipasang Perumda sebanyak 3.000 pelanggan, namun tidak tercapai.

Sehingga tahun 2022 ini capaian target yang dipasang untuk pelanggan baru yang mendaftar sebanyak 1.900 pelanggan. "Kami turunkan karena memang kondisinya seperti ini banyak yang tutup terutama untuk kos, rumah dikosongkan, hotel dan restoran banyak tutup karena Pandemi Covid-19," ungkapnya.

Bagus Arsana mengatakan, dalam sehari biasanya Perumda Tirta Sewakadarma menerima 30-40 pelanggan. Akan tetapi saat ini menurun drastis. "Sebelum Pandemi ada 30-40 pelanggan baru mendaftar ke kami, tapi sekarang jauh banget merosotnya. Jadi kami terpaksa turunkan target," jelasnya.

Padahal, Perumda Tirta Sewakadarma menggelar gebyar diskon 50 persen kepada pelanggan baru dan pelanggan pemasangan ulang kilometer yang sempat dicabut karena nunggak. Diskon ini diberikan dari tanggal 2-25 Februari 2022. Pelanggan rumah tangga harga normal sebelumnya diterapkan Rp 1.400.000 saat diskon hanya membayar Rp 700.000 dan diangsur selama 5 kali. "Kami sudah gelar diskon rangkaian HUT ke-234 Kota Denpasar. Tetapi, antusiasme warga masih menurun mungkin masih terkena imbas Pandemi," imbuhnya.

Sementara, untuk pendapatan Perumda di tahun 2021 tidak mencapai target sebesar 11 persen dari target terkoreksi Rp 137 miliar. "Yang tercapai hanya Rp 134 miliar. Jadi ada 11 persen target yang tidak tercapai, itu target terkoreksi kalau normal targetnya Rp 150 miliar, kenapa terkoreksi, karena Pandemi Covid-19 ini perekonomian melesu," imbuhnya. *mis

Komentar