nusabali

RSUD Buleleng Tambah 12 Unit Bed ICU Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-rsud-buleleng-tambah-12-unit-bed-icu-pasien-covid-19

SINGARAJA, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng akhirnya menambah 12 bed unit bed di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang dikhususkan untuk pasien Covid-19.

Penambahan belasan bed tersebut membuat ketersediaan kapasitas ICU pasien Covid-19 di Buleleng sebanyak 50 bed. ICU pasien Covid-19 selama ini di Buleleng hanya disiapkan oleh RSUD Buleleng, sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Buleleng. Sebelumnya RSUD Buleleng hanya menyiapkan 38 bed. Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dihubungi Rabu (9/2) kemarin mengatakan, penambahan bed ICU Covid-19 atas pertimbangan antisipasi peningkatan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

“Bed ICU kami tambah untuk siap siaga ada peningkatan kasus, terutama yang bergejala berat dan kritis. Sejauh ini sudah ada dampak peningkatan hunian ruang isolasi maupun ICU Covid-19, tetapi tidak separah saat lonjakan kasus gelombang kedua tahun lalu,” jelas Arya Nugraha.

Menurutnya, penambahan  bed ICU Covid-19 juga dilakukan untuk mengendalikan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit, yang menjadi penilaian Satgas Pusat untuk penentuan zona kedaerahan dari kasus Covid-19. “Kita fleksibel sekarang, setelah pengalaman lonjakan kasus gelombang kedua. Ketika ada penambahan kasus, kita lakukan penambahan bed isolasi maupun ICU secara bertahap, sehingga BOR dapat dikendalikan, tidak sampai penuh,” imbuh dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.

Fatalitas kasus penularan saat ini yang diduga menjadi lonjakan kasus gelombang ketiga disebut Arya Nugraha lebih rendah dibandingkan gelombang sebelumnya. Meskipun dia tak memungkiri beberapa hari terakhir ada pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Namun jumlahnya tidak banyak dan lebih didominasi oleh pasien yang memiliki penyakit bawaan.

Sementara itu penambahan ICU untuk pasien Covid-19 dipastikannya tak mengurangi kapasitas ICU pasien umum. Bahkan penyiapan ICU dan NICU non Covid-19 masih tetap tersedia dengan kapasitas cukup. “Ini tak ada berpengaruh pada pelayanan pasien umum. Nanti akan ada fenomena begitu pasien Covid-19 naik, pasien non Covid-19 akan menurun. Karena yang rentan terpapar adalah pasien umum,” terang pejabat asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sedangkan ketersediaan oksigen dan obat-obatan untuk pasien Covid-19 juga dinyatakan aman. Dengan fatalitas pasien Covid-19 yang lebih rendah saat ini disebut Arya Nugraha mempengaruhi konsumsi oksigen di rumah sakit. RSUD Buleleng hingga saat ini masih menggunakan kiriman reguler dari PT Samator Gas. Bahkan jika terjadi kelangkaan oksigen, RSUD Buleleng optimis dapat mengatasinya dengan mesin generator oksigen bantuan BNPB. “Generator belum kami operasikan karena pasokan reguler masih aman. Begitu juga obat-obatan tadi dapat dropping lagi dari provinsi untuk dua minggu ke depan masih aman,” tutup Arya Nugraha.*k23

Komentar