nusabali

Harga Beras Diproyeksi Naik

  • www.nusabali.com-harga-beras-diproyeksi-naik

Ada potensi hidrometeorologi yang membuat produksi musim panen rendah

JAKARTA, NusaBali

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso atau Buwas memproyeksi harga beras naik dari Desember 2021 sampai Februari 2022. Hal ini lantaran musim panen rendah pada November hingga Desember 2021.

Buwas mengatakan harga beras juga akan naik hingga bulan depan karena ada potensi hidrometeorologi pada awal 2022. Hidrometeorologi adalah bencana yang terjadi akibat pengaruh perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

"Estimasi harga beras akan meningkat mulai dari Desember 2021 sampai Februari 2022," ucap Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, seperti dilansir CNNIndonesia.com,  Senin (17/1).

Selain itu, sejumlah program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 juga mempengaruhi harga beras. Hal itu membuat peredaran uang tunai di masyarakat cukup meningkat.

"Banyaknya program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 telah menyebabkan tingginya peredaran uang di masyarakat dan tingginya permintaan beras yang mendorong tingginya harga beras," papar Buwas.

Ia mengatakan stok beras sebanyak 1.002.771 ton hingga akhir 2021. Angka itu terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 997.157 ton dan stok komersial sebanyak 5.614 ton.

"Kami menjamin bahwa jumlah stok tersebut lebih dari cukup untuk melakukan kegiatan stabilitas pasokan dan harga hingga awal 2022," terang Buwas.

Kemudian, Buwas memaparkan realisasi pengadaan gabah beras petani dalam negeri sebanyak 1.216.281 ton. Lalu, realisasi penyaluran beras sebanyak 1.153.698 ton CBP selama 2021.

Penyaluran itu terdiri dari program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) sebanyak 767.869 ton, tanggap darurat 8.584 ton, golongan anggaran 89.245 ton, dan bantuan beras (bb) pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 288 ribu ton.

Sementara, penyaluran beras komersil sebanyak 208.815 ton dan sembako 108.111 ton. Dengan demikian, total penyaluran beras sebanyak 1.465.624 ton sepanjang 2021.

Selanjutnya, Buwas mengatakan pihaknya akan menyerap beras sebanyak 4,14 juta ton sepanjang kuartal I 2022. Jumlah itu, kata Buwas, ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada awal 2022.

"Dari provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan diperkirakan menjadi produsen beras selama Januari sampai Maret 2022," pungkas Buwas. *

Komentar