nusabali

Gubernur Segera Cabut Perwali Penghambat RS

  • www.nusabali.com-gubernur-segera-cabut-perwali-penghambat-rs

Pastika berupaya tambah ruang bedah di RS Indera dari 2 jadi 6 unit, karena selama ini sehari hanya bisa layani operasi 25 pasien katarak

“Bagi yang menghambat proses pengembangan RS Mata Bali Mandara ini, mungkin belum pernah melihat langsung kondisinya. Sekali-sekali, berhenti dulu bekerja, coba cek sendiri kondisinya ke sini (RS) antara pukul 11.00 hingga 12.00 Wita. Saudara-saudara lihat sendiri kan tadi. Ini baru jam segini kan belum panas, sudah banyak yang antre. Bagaimana nanti, ada bayi lagi,” kata Pastika.

Setelah melihat kondisi yang ada saat sidak RS Mata Bali Mandara, Senin kemarin, Pastika langsung meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, untuk mencarikan ruangan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang tunggu ‘sementara’ bagi pasien yang antre. Pastika pun setuju untuk memanfaatkan Ruang Rapat Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang ruangannya cukup luas. Kebetulan, lokasinya berdekatan dengan RS Mata Bali Mandara. 

Pada bagian lain, Pastika menjelaskan RS Mata Bali Mandara sudah memiliki akreditasi Tipe A dan sekaligus jadi RS Mata Rujukan Regional. RS ini bahkan sandang predikat terbaik di wilayah Indonesia Timur baik dari segi pelayanan maupun peralatannya yang lengkap dan canggih. 

Menurut Pastika, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi pengembangan RS Mata Bali Mandara. Selain itu, lokasi pengembangan RS Mata Bali Mandara juga dinilai sangat strategis, karena bersebelahan dengan areal pengembangan sudah terdapat Puskesmas dan Laboratorium.

Menjawab pertanyaan awak media soal keberadaan RS Mata Bali Mandara disebut sebagai penyebab kemacetan dan mayoritas pasien adalah peserta JKBM dari keluarga kurang mampu tapi membawa kendaraan mewah, menurut Pastika, tidak masuk akal. Faktanya, kebanyakan mobil yang parkir di depan RS Mata Bali Mandara---di sekitar GOR Ngurah Rai---merupakan milik umum yang memanfaatkan lahan tersebut. Namun, Pastika tidak menampik beberapa pasien mungkin saja memiliki kendaraan roda empat. 

Untuk menghindari kesan penyebab macet, kata Pastika, dalam perencanaan pengembangan RS Indera sudah dilengkapi dengan sistem parkir basement, sehingga pengunjung RS memiliki lahan parkir khusus di bawah tanah. 

Terkait penamaan RS tersebut yang berisi Bali Mandara dan dianggap jadi permasalahan, Pastika mengaku tak pernah memasalahkan nama apa pun yang mau diberikan. Pihaknya hanya ingin memberikan sebuah nama yang bisa menjadi kebanggaan dan terus diingat masyarakat (Bali Mandara = Bali yang Maju, Aman, Damai, Sejahtera). 

Selanjutnya...

Komentar