nusabali

Fraksi Golkar MPR RI Sebut Survei Bukan Segalanya

Hasil Survei Airlangga Hartarto Masih Rendah

  • www.nusabali.com-fraksi-golkar-mpr-ri-sebut-survei-bukan-segalanya

DENPASAR,NusaBali
Hasil survei sejumlah Lembaga survei masih menempatkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto masih jauh di bawah tokoh-tokoh nasional. Namun hal ini tidak membuat gusar Partai Golkar.

Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Muhamad Idris Laena, di sela-sela training of trainers (TOT) 4 Pilar MPR RI di Hotel Dynasty Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (14/12) siang mengatakan hasil survei dari sejumlah lembaga itu bukan segalanya.

Idris Laena yang didampingi Anggota Fraksi Golkar MPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi menegaskan saat ini banyak ada hasil survei capres 2024, yang menempatkan berbagai tokoh nasional dalam angka survei. "Tetapi survei bukan ukuran, survei bukan segalanya," ujar Idris Laena.

Idris Laena mencontohkan ketika Pilgub DKI Jakarta pada 2017 silam, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok survei elektabilitasnya menempati ranking tertinggi dari beberapa  calon yang muncul. "Dulu ada Calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok survei elektabilitasnya sampai 82 persen. Paling tinggi di antara yang ditunjukkan oleh lembaga survei saat itu. Tetapi, begitu Anies Baswedan muncul sebagai calon, justru Anies yang menang," ujar Wakil Ketua DPP Golkar ini.

Idris Laena menyebutkan saat ini yang paling penting adalah kendaraan politik Capres 2024. Kemudian partai yang diajak koalisi. "Yang penting itu perahu. Kalau sudah ada kendaraan ya itu menentukan. Kalau nggak ada perahunya ya nggak bisa, mau tinggi kayak apa survei capres, tetap perahunya dulu," terang mantan Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) ini.

Ke mana Golkar akan berkoalisi untuk mengusung calon di Pilpres 2024? "Kalau soal koalisi masih berproses lah. Hal itu akan dilihat pada perkembangan ke depan. Yang jelas, kalau di Bali tergantung Gus Adhi saja, mau diusulkan koalisi ke mana nanti. Tanya Gus Adhi," ujar Idris Laena sembari menunjuk ke arah Gus Adhi, politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung di sampingnya.

Sementara dalam pidato politik saat membuka TOT 4 Pilar di hadapan kader Golkar dan kader SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Bali, Idris Laena menegaskan, Golkar harus merebut kekuasaan di Pemilu 2024 mendatang. "Kalau mau keadilan sosial secara ekonomi dan sebagainya sesuai yang diatur dalam Pancasila terwujud, ya rebut kekuasaan melalui proses demokrasi di Pemilu 2024," ujar Idris Laena.

Kata politisi asal daerah pemilih Riau ini, Partai Golkar harus menjadikan kadernya duduk di legislatif, kemudian juga sebagai eksekutor, yang tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Maka kita menangkan dulu Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024. Kalau berhasil menjadikan kader duduk di legislatif, kemudian kader duduk di eksekutif alias eksekutor, maka keadilan sosial akan terwujud sesuai cita-cita Partai Golkar. Kalau menguasai legislatif tidak cukup karena hanya sebagai tukang stempel," kelakar Idris Laena.

Sementara Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali, Gus Adhi membakar semangat kader Golkar dan kader SOKSI Bali untuk bangkit menguatkan partai menyongsong Pemilu 2024 mendatang. Putra tokoh Golkar Bali I Gusti Ketut Adhiputra ini menyempatkan memberikan testimoni perjuangan Partai Golkar di era reformasi Tahun 1999 silam. Saat itu, ada gerakan yang ingin membubarkan Partai Golkar, supaya tidak bisa mengikuti Pemilu 2004. *nat

Komentar