nusabali

Strategi Naik Kelas, Ketut Ariana Hanya Dapat Perunggu

Rahmat Erwin Abdullah Lanjutkan Kejayaan Olimpiade Tokyo

  • www.nusabali.com-strategi-naik-kelas-ketut-ariana-hanya-dapat-perunggu

JAYAPURA, NusaBali.com – Harapan medali emas PON XX Papua dipersembahkan lifter Ketut Ariana bagi kontingen Bali kandas. Lifter langganan Pelatnas ini harus mengakui keunggulan Rahmat Erwin Abdullah (Sulawesi Selatan) dan M Choirul Anwar (Jawa Timur).

Dalam cabor angkat besi kelas 81 kg yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021), Ketut Ariana, 32,  mengangkat 137 kg untuk snatch dan 168 kg untuk clean and jerk sehingga total  angkatan 305 kg.

Sebaliknya Rahmat yang memulai debut PON mengumpulkan total angkatan 340 kg. Tiga angkatan snatch 140 kg, 145 kg dan 150 kg diterabas tanpa kendala. Lifter berusia 20 tahun ini  gagal saat mencoba angkatan terakhir clean and jerk seberat 200 kg usai mengangkat dengan mulus beban 180 kg dan 190 kg di awal.

Meskipun baru turun di PON, tapi Rahmat adalah lifter masa depan Indonesia yang meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo bulan Juli 2021 lalu. Terbukti capaian Rahmat juga meninggalkan jauh total angkatan sang peraih perak Choirul Anwar dari Jawa Timur yang mengumpulkan total 306 kg angkatan (133 kg snatch dan 173 kg clean and jerk). 

Pelatih Angkat Besi Bali Ni Luh Sinta Darmariani mengatakan Ketut Ariana sudah maksimal mendapatkan medali perunggu  kelas 81kg.  "Memang kemampuan lifter Rahmat yang menyabet emas adalah atlet angkat besi peraih perunggu pada Olimpiade lalu," kata Sinta.

Ketut Ariana sendiri lolos Pra PON ketika tampil dalam kelas 73 kg. "Tetapi, jika di ajang resmi PON Ketut Ariana turun di kelas 73 kg, maka pesertanya hanya tiga atlet, dan hanya disediakan medali emas yang direbut Rizky Juniansyah (dari Banten)," kata Sinta.

Oleh sebab itu, kata Sinta, Ketut Ariana mengambil strategi dengan naik ke kelas 81 kg, sedangkan jika turun pada kelas 73 kg, maka dia otomatis harus diet ketat.

Sejak Juli lalu, kelas yang akan diikuti Ariana memang dilematik. pasalnya di kelas 73 kg ada nama Rizky Juniansyah yang juga berstatus atlet Olimpiade. Catatan angkatannya pun lebih baik dibanding Ariana, sehingga kalkulasi yang dilakukan adalah Ariana naik kelas 81 kg yang ternyata juga diisi oleh lifter tangguh masa depan Indonesia, Rahmat.

Selain tiga peraih podium kemenangan itu, laga final kelas 81kg juga diikuti oleh Nazaruddin dari Kalimantan Timur, Tunggal Arianto dari Lampung, Bambang Wijaya dari Sumatera Utara dan Okik Dwi Cahyono dari Jawa Timur.  *ant

Komentar