nusabali

Sidak Rudenim Denpasar, Petugas Temukan Garpu Hingga Alat Cukur

  • www.nusabali.com-sidak-rudenim-denpasar-petugas-temukan-garpu-hingga-alat-cukur

MANGUPURA, NusaBali
Petugas Imigrasi melakukan sidak di Rumah Dentensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Jalan Uluwatu, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Dalam sidak yang dilakukan di 16 blok itu, petugas tidak menemukan barang terlarang. Meski demikian, ada sejumlah benda mulai dari stop kontak rusak, garpu plastik hingga alat cukur dari ruangan tahanan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Humum dan HAM Provinsi Bali Jamaruli Manihuruk, mengatakan sidak yang dilakukan, Kamis (23/9), merupakan kegiatan rutin dalam rangka antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Sidak ini rutin kami laksanakan untuk memastikan keamanan WNA selama ditempatkan di Rudenim Denpasar. Tidak hanya sidak, kami juga melakukan pengecekan terhadap fasilitas seperti kelistrikan, air bersih, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan fasilitas lainnya,” katanya, Jumat (24/9).

Dari sidak yang dilakukan pada 16 blok itu, pihaknya tidak menemukan barang terlarang atau berbahaya yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan. Petugas hanya menemukan beberapa barang seperti kayu, stop kontak yang rusak, garpu plastik, dan alat cukur. Barang-barang tersebut, sudah diamankan pihaknya dan dimusnakan.

“Tidak ada barang terlarang. Kami amankan beberapa barang yang seharunya tidak ada di dalam blok. Barang itu sudah dikumpulkan untuk dimusnakan,” kata Jamaruli.

Dari data yang dimiliki hingga saat ini, jumlah deteni yang ditempatkan di Rudenim Denpasar sebanyak 21 orang, berasal dari berbagai negara mulai dari Mesir, Venezuela, Rusia, Libya, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia, New Zealand, India, Nigeria, Tanzania, Prancis, Pantai Gading, Belanda, dan Turki. Seluruh WNA ini sedang dan menunggu proses pemulangan/pendeportasian ke negara asalnya. “Semua WNA yang ditahan ini, karena terlibat berbagai persoalan, yakni melanggar UU Keimigrasian. Saat ini, mereka masih menunggu jadwal pendeportasian,” jelas Jamaruli.

“Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan ke depannya. Tentu semata untuk menjaga keamananan dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di dalam blok Rudenim Denpasar,” tandas Jaamruli. *dar

Komentar