nusabali

DTW Tirta Empul Mulai Kedatangan Turis

  • www.nusabali.com-dtw-tirta-empul-mulai-kedatangan-turis

Masa uji coba buka wisata ini mesti disambut baik semua komponen pariwisata.

GIANYAR, NusaBali
Penurunan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari level IV ke III, berdampak pada daerah tujuan wisata (DTW) di Gianyar.  Seperti tampak pada wisata spiritual panglukatan Pura Tirta Empul, Desa Adat Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Minggu (19/9).

Sejumlah persiapan tampak dilakukan pengelola DTW. Seperti membersihkan lumut untuk mempercantik kawasan, melengkapi fasilitas prokes. Sejumlah wisatawan lokal pun mulai berkujung. Selain itu warga yang melakukan ritual melukat juga cukup ramai.

Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Gede Putrawan mengatakan terkait persyaratan uji coba pariwisata mengacu pada SE Gubernur No 15 Tahun 2021 Tentang Tatanan Kehidupan Era Baru, dimana uji coba pariwisata dan tempat umum lainnya dilaksanakan dengan prokes ketat. Ada tiga hal penting dalam uji coba, yakni prokes ketat, kapasitas kunjungan maksimal 50 persen dari situasi normal, dan memiliki aplikasi PeduliLindungi. "Pengunjung juga wajib memperlihatkan aplikasi PeduliLindungi saat masuk objek wisata," jelasnya.

Agung Putrawan mengaku, sejak beberapa hari lalu berkeliling ke DTW di Gianyar, untuk memastikan DTW dan hotel-restoran mendapatkan aplikasi PeduliLindungi. "Sehingga nantinya setiap DTW bisa melakukan aktivitas pariwisata dengan aman dan nyaman," ujarnya.

Hasil pantauan Agung Putrawan, di Tirta Empul dan DTW lain sudah masuk aplikasi dan tinggal launching. Sehingga wisatawan yakin DTW tersebut sudah memiliki fasilitas prokes yang baik. Dia berharap tidak hanya DTW tapi semua akomodasi, hotel, villa, penginapan dan restoran termasuk jasa transport segera masuk aplikasi pedulilindungi dari Kemenkes. "Masa uji coba buka wisata ini mesti disambut baik semua komponen pariwisata, karena ini syarat wajib," tegasnya. Walau demikian, diyakininya semua pelaku pariwisata menyambut baik uji coba pariwisata ini.

Sementara itu, Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar mareresik (bersih-bersih) di area Pura Tirta Empul, Sabtu (18/9). Pasikian Yowana juga membagikan sembako dan vitamin kepada warga setempat.

Ketua Pasikian Yowana Gianyar Pande Made Widia mengatakan aksi ini dalam rangka World Clean Up Bali, untuk implementasi Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang pembatasan Sampah Plastik. ‘’Kegiatan ini juga sebagai wujud bakti kepada pertiwi dan implementasi ajaran Tri Hita Karana," ujarnya.

Pembersihan dilakukan bersama Pasikian Yowana Bali, Prajuru Desa Adat Manukaya, Sekaa Truna Truni se Desa Adat Manukaya, pukul 09.00 Wita - 11.00 Wita dengan menelusuri aliran sungai di selatan pura. "Ternyata masih banyak pamedek belum disiplin dalam menaruh sampah sehingga ada sampah plastik di aliran sungai, ada juga pakian dalam hanyut seperti CD dan bra," ungkap Pande.

Terkait Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar, kata Pande, sesuai implementasi dari Perda No 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Di Kabupaten Gianyar pemilihan Prajuru Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar dilakukan secara musyawarah mufakat.  "Dalam organisasi yang baru embrio ini Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar sudah banyak melakukan kegiatan sosial di masa pandemi. Seperti bagi-bagi pangan, sembako dan vitamin kepada masyarakat," katanya.*nvi

Komentar