nusabali

Relawan Cawi Lapor Polisi

Ngaku Difitnah Bagikan KIS Bodong

  • www.nusabali.com-relawan-cawi-lapor-polisi

SINGARAJA, NusaBali
Ketua Tim Relawan Dek Cawi (Kadek Widana, Anggota DPRD Kabupaten Buleleng Fraksi Gerindra), yakni Komang Sujana, 39, melapor ke Polres Buleleng, pada Selasa (14/9) siang.

Pelaporan ini menyusul dugaan pencemaran nama baik melalui pesan WhatsApp. Tim Relawan Dek Cawi ngaku difitnah telah menyalurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bodong ke masyarakat.

Kedatangan pihak pelapor, Komang Sujana, ke Mapolres Buleleng, didampingi langsung oleh Kuasa Hukumnya, Gede Harja Astawa. Usai membuat laporan di SPKT Polres Buleleng, pelapor bersama pengacara Harja Astawa langsung memasuki ruangan Unit II Satreskrim Polres Buleleng, untuk dimintai keterangan penyidik.

Harja Astawa mengatakan, laporan yang dilayangkan ini terkait dugaan pencemaran nama baik Relawan Dek Cawi. Dalam pesan WhatsApp yang beredar itu tertulis pesan bahwa tim relawan Dek Cawi membagikan KIS bodong kepada masyarakat Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng. Nomor WhatsApp yang diduga menyebarkan pesan tersebut diduga milik warga Desa Kayuputih berinsial NA.

Harja Astawa menduga, fitnah sengaja disebarkan lantaran situasi politik hajatan Pemilihan Perbekel (Pilkel) di Desa Kayuputih. Pengirim pesan tersebut diduga ingin menyerang Kadek Widana alias Cawi, lantaran istrinya yakini Ni Kadek Dina maju tarung sebagai Calon Perbekel Desa Kayuputih dan dalam waktu dekat akan dilakukan penentuan nomor urut.

Masih kata Harja Astawa, laporan ini dilayangkan lantaran tim relawan Dek Cawi taat hukum, sehingga isu-isu tidak benar yang telah meresahkan masyarakat tidak meluas di Desa Kayuputih. "Kami melaporkan dugaan pencemaran nama baik relawan Dek Cawi. Terlapor sesuai dengan nomor Whatsapp yakni NA. Yang muncul nama pada nomor itu," kata Harja Astawa

Menurut Harja Astawa, awalnya masyarakat tidak mampu dibantu mengurus KIS oleh tim relawan difasilitasi Dek Cawi yang selaku anggota DPRD Buleleng. Namun setelah KIS keluar dan telah dibagikan, ada oknum masyarakat menyebutkan KIS tersebut bodong dan beredar di pesan WhatsApp hingga membuat masyarakat desa setempat resah.

Lanjut Harja Astawa, hal itu tidak terbukti kebenarannya setelah tim relawan mengecek langsung ke Puskesmas bahwa KIS tersebut aktif. "Masyarakat jadi resah. KIS kan dikeluarkan oleh Dinas Sosial, difasilitasi Dek Cawi selaku DPRD, dari mana bodong? Bukti warga terima, juga ada foto. Maka dari itu, relawan karena taat hukum memilih lapor polisi," tukas Harja Astawa.

Harja yang juga Ketua DPC Peradi Singaraja pun berharap, agar polisi segera menindaklanjuti laporan ini, sehingga ke depan tidak ada upaya untuk menjatuhkan lawan politik dengan cara-cara yang tidak elegan dan meresahkan masyarakat. "Ya, harapannya agar diproses sehingga tidak terulang lagi, baik di Desa Kayuputih maupun desa lain yang ada hajatan politik," tandasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya laporan dari tim Relawan Dek Cawi ke Polres Buleleng. Namun laporan itu baru sebatas Pengaduan Masyarakat (Dumas). "Ya benar, tapi itu masih pengaduan. Berkas laporan masih dipelajari," kata Iptu Sumarjaya. *mz

Komentar