nusabali

Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi Klungkung Gelar Metatah Massal Gratis

  • www.nusabali.com-giriya-sila-purwa-bhuana-kerthi-klungkung-gelar-metatah-massal-gratis

SEMARAPURA, NusaBali.com - Sebanyak 35 orang melakukan upacara potong gigi atau metatah secara massal yang diadakan secara gratis oleh Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi, Desa Tegak, Klungkung pada Kamis (9/9/2021).

Tidak hanya potong gigi (mepandes) Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi juga menyelenggarakan upacara manusa yadnya lainnya seperti tiga bulanan, mapetik rambut, raja singa, dan pawintenan. Semuanya diberikan secara gratis.

“Kebetulan yang sudah terlewati pagi tadi adalah metatah atau mepandes yang bermakna untuk menghilangkan enam sifat keraksasaan, yaitu sad ripu dalam diri manusia agar manusia tersebut dapat menjadi manusia yang seutuhnya,” terang Jero Mangku Gauranga Chandra Hari, Ketua Panitia pelaksanaan yadnya massal, Kamis (9/9/2021).

Jero Mangku Gauranga Chandra Hari mengatakan, pihaknya tidak ingin terlalu memberatkan peserta sehingga pelaksanaan yadnya diberikan secara cuma-cuma. Namun, terdapat beberapa upakara yang harus dipersiapkan sendiri oleh peserta seperti, pejati ataupun kwangen.

Peserta potong gigi atau metatah massal sendiri diikuti oleh 35 orang peserta, sementara secara total yadnya masal diikuti oleh 80 orang. Mayoritas berasal dari Kabupaten Klungkung (termasuk Nusa Penida), namun juga ada dari Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, bahkan dari Kabupaten Buleleng.

Sementara itu sebagai Sangging (Jero Mangku yang bertugas memahat gigi) tidak hanya berasal dari Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi sendiri. Sangging dalam upacara mepandes juga berasal dari Sidemen, Karangasem dan Sidemen, Klungkung.

Sementara para sulinggih yang akan menyelesaikan (muput) upacara metatah massal juga selain dari Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi, juga berasal dari Griya Wates, Karangasem, dan dari Griya Sading, Badung.

“Tujuan dari Giriya melakukan kegiatan ini adalah membantu masyarakat yang kurang mampu dalam melaksanakan yadnya yang dulu dari kecil belum dapat upacara yang tepat. Di sini kebetulan juga sudah sampai dengan tujuan tepat sasaran bahwa ada memang beberapa yang memang betul-betul, bahkan sampai tidak punya orangtua, yang bisa kami rangkul untuk kita selesaikan, bersihkan secara agama,” ujar Jero Mangku Gauranga Chandra Hari.

Jero Mangku Gauranga Chandra Hari menambahkan, acara yadnya massal secara gratis ini direncanakan akan dilaksanakan setiap enam bulan sekali, setiap odalan di Giriya Sila Purwa Bhuana Kerthi. Ia pun berharap jika pandemi Covid-19 telah berakhir pihaknya dapat mengajak lebih banyak lagi krama Bali untuk mengikuti yadnya massal secara gratis ini. *adi

Komentar