nusabali

Ekspor Perikanan Bali Masih Berjaya

  • www.nusabali.com-ekspor-perikanan-bali-masih-berjaya

Volume dan nilai ekspor tertinggi dari tuna, sedangkan kontribusi terkecil udang

DENPASAR,NusaBali

Ekspor produk perikanan Bali ternyata masih ‘berjaya’ di tengah hantaman pandemi Covid-19. Hal itu ditunjukkan dengan ekspor produk perikanan Bali  mampu ‘melonjak’, baik volume maupun nilainya.

Pada  semester I 2020 lalu  volume ekspor ikan  Bali sebanyak 10.577,46 ton  dengan nilai  49.414.600,42  dollar.  Sedang  semester I 2021 volumenya 12.924.90, ton dengan nilai 62.166.548,19 dollar. Volume naik 22,19 persen demikian juga nilainya  naik 25,81 persen.

Kabid Pengolahan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali I Putu Wiwa Wirawan  mengatakan secara umum pandemi Covid-19 tentu berpengaruh terhadap ekspor produk perikanan Bali.

“Ya, pandemi ini tentu ada pengaruhnya,”  kata Putru Wiwa, Rabu(8/9). Karena sebagaimana diketahui pandemi berimbas pada perekonomia global, lanjut Putu Wiwa jelas berpengaruh pada daya beli atau serapan produk. “Namun astungkara, ekspor kita perikanan kita masih tetap jalan,”  ujarnya.

Dari 10 jenis komoditas ekspor perikanan, dengan volume maupun nilai ekspor tertinggi. Pada  Semester I 2020 volume ekspor tuna 3.522,62 ton dengan nilai 24.412.584,91 dollar.

Sementara pada Semester I 2021, volume ekspor tuna meningkat  menjadi 5.229,66 ton dengan nilai 33.277.560,53 ton.

Kontribusi ekspor terkecil adalah udang. Pada Semester I 2020  ekspor udang  hanya 12,98 ton dengan nilai 79.131,90 dollar. Pada Semester I 2021,  volume ekspor udang dari Bali 2.076,98 ton dengan nilai 5.821.770,54.

Sementara berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali, tuna juga berada pada urutan pertama dari 20 jenis komoditas ekspor Bali pada periode Januari- Juli 2021.

Total nilai ekspor tuna pada periode Januari-Juli 2021  38.917.614,34. Selain tuna adalah ekspor ikan lainnya, ikan kakap, ikan dalam kaleng, kerapu  dan ikan hias hidup.

“Itu jumlah komoditas ekspor kita,” ujar Kabid Perdagangan Luar Negeri (PDL) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali NI Wayan Lestari.

Dikatakan tuna dan industri ikan dalam kaleng, diantara yang masih ramai diekspor. Khusus ekspor ikan dalam kaleng sentranya di Pengambengan Jembrana. Kalangan pemilik usaha pengalengan mengaku pandemi berpengaruh terhadap pasaran khususnya ekspor.

“Terjadi penurunan 25 sampai 50 persen,” ujar salah seorang pengusaha pengalengan yang tak mau ditulis namanya.

Adanya pembatasan- pembatasan kegiatan masyarakat menyusul pandemi Covid-19 berdampak pada produksi, yakni penurunan. Kendala lainnya adalah kesulitan angkutan, kontainer. “Jadi memang terasa pengaruh pandemi Covid-19 ini,” ujarnya. *K17

Komentar