nusabali

SMPN 11 Denpasar Berpeluang Terpilih Ikut Simulasi PTM

Berada di Zona Hijau, tapi Mayoritas Siswa dari Zona Merah/Oranye

  • www.nusabali.com-smpn-11-denpasar-berpeluang-terpilih-ikut-simulasi-ptm

DENPASAR, NusaBali.com - Wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Denpasar kembali bergulir. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar sudah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang SMP.

Pelaksanaannya tinggal menunggu petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Akan tetapi, pihak Disdikpora mengatakan, terlebih dahulu akan dilakukan uji coba di beberapa SMP yang kemudian dibarengi dengan evaluasi. Jika dalam evaluasi tersebut hasilnya layak, maka PTM akan digelar untuk semua SMP. Untuk uji coba PTM ini, Disdikpora akan menerapkan pada sekolah yang desa/kelurahannya memiliki tingkat penyebaran dan kematian terkonfirmasi Covid-19 paling rendah.

Mengenai hal ini, Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 11, Komang Anggreni SPd, mengatakan SMPN 11 Denpasar yang terletak di wilayah zona hijau, Kelurahan Serangan, belum tentu terpilih dalam simulasi nanti meski berada di zona hijau.

“Itu tidak dipakai (status zona hijau Kelurahan Serangan), siswa kami kebanyakan berasal dari luar Serangan. Disdikpora pasti akan melakukan kajian dari berbagai sisi. Kalau kami tidak mendapatkan izin, kami tidak akan melaksanakan (PTM),” terang Anggreni ketika ditemui Kamis (26/8/2021).   

Untuk diketahui, SMPN 11 Denpasar terletak di Kelurahan Serangan, yang merupakan satu-satunya wilayah dengan status zona hijau peta risiko Covid-19 di Kota Denpasar saat ini.

SMPN 11 Denpasar sendiri tidak hanya diperuntukkan bagi siswa-siswi yang berdomisili di Kelurahan Serangan, melainkan juga dari wilayah Desa Sidakarya, Desa Pemogan, dan Desa Sanur Kauh (jalur zonasi). Kecuali wilayah Kelurahan Serangan, sisanya merupakan wilayah zona merah/oranye peta risiko Covid-19 di Kota Denpasar saat ini.

Keseluruhan siswa SMPN 11 Denpasar yang berjumlah 960 orang telah mendapatkan vaksin Sinovac dosis pertama pada akhir Juli 2021. Sementara, sama dengan sekolah lainnya, para guru dan pegawai telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua.

Anggreni menuturkan, untuk saat ini pembelajaran seperti biasa dilaksanakan dengan sistem daring. Namun, ia mengatakan anak-anak terlihat mulai jenuh dengan pembelajaran secara daring. Untuk itu, ia berharap wacana PTM kali ini dapat segera direalisasikan, meski ia mengakui hal itu harus dipersiapkan dengan hati-hati.

Pihaknya sangat ingin PTM segera dilakukan, tapi tidak ingin memaksakan diri.  “Untuk bisa jalan (PTM) kan syarat-syaratnya paling tidak ya turun level Covid-19-nya, semua harus zona hijau. Semoga Covid-19 segera berlalu,” tandas Anggreni. *adi

Komentar