nusabali

Sebanyak 1.467 Nakes di Tabanan Belum Divaksinasi Dosis Ketiga

  • www.nusabali.com-sebanyak-1467-nakes-di-tabanan-belum-divaksinasi-dosis-ketiga

TABANAN, NusaBali
Vaksinasi dosis III untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tabanan belum tuntas.

Dari target sasaran sebanyak 3.480 orang, sebanyak 1.467 orang belum mendapatkan vaksinasi. Salah satu penyebabnya karena kekurangan vaksin jenis Moderna.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menyatakan secara umum vaksinasi untuk tenaga kesehatan masih berjalan. Memang untuk vaksin yang dosis III belum menyasar target sasaran nakes sebanyak 3.480 orang, karena proses vaksinasi dilakukan bertahap tidak bisa sekaligus. “Sebelumnya karena kekurangan vaksin, namun sekarang vaksin sudah melimpah,” ungkap dr Suratmika, Rabu (25/8).

Dikatakannya, untuk sekarang tambahan vaksin dosis III telah dikirim ke Tabanan sejumlah 600 vial. Satu vial bisa untuk memvaksinasi 14 orang. Sehingga tidak hanya nakes, seluruh penunjang kesehatan seperti cleaning service, tukang kubur jenazah, hingga sopir ambulans mendapatkan vaksinasi jenis Moderna ini. “Stok vaksin untuk nakes ini mencukupi untuk menyasar yang belum tervaksinasi,” kata dr Suratmika.

Kendatipun demikian selama proses vaksinasi tidak selalu berjalan mulus. Ada saja nakes yang ditunda proses vaksinasi mereka karena sejumlah faktor. Alasannya antara lain sedang sakit, saat divaksin tensi tinggi, sedang hamil, dan lain-lain.

Dia menambahkan secara total stok vaksin yang tersedia di gudang farmasi Dinas Kesehatan Tabanan untuk berbagai jenis sebanyak 51.000 dosis. Jenis vaksin yang tersedia ada 4, yakni Sinovac, Moderna, AstraZeneca, dan Sinopharm. Vaksin Sinopharma ini sama dengan Sinovac namun khusus digunakan untuk penyandang disabilitas dan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Dan untuk saat ini di Tabanan proses vaksinasi terhadap disabilitas dan ODGJ masih berlangsung.

Sementara disinggung mengenai vaksinasi untuk anak-anak usia 12-17 tahun juga belum tuntas. Sebab antara target dan data riil terjadi perbedaan sehingga perlu dilakukan kroscek data. “Untuk vaksin anak-anak kita baru capai 87 persen,” tandas dr Suratmika. *des

Komentar