nusabali

Setelah Tiga Pekan, Kasus Covid-19 Akhirnya Turun ke Bawah 1.000 Per Hari

Karangasem Siapkan 12 Hotel Isoter

  • www.nusabali.com-setelah-tiga-pekan-kasus-covid-19-akhirnya-turun-ke-bawah-1000-per-hari

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali sedikit mereda dalam dua hari terakhir, dengan angka kasus harian turun ke bawah 1.000 orang.

Sebelum trend penurunan ini, di Bali sempat selama tiga pekan terjadi kasus harian di atas angka 1.000. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, per Selasa (17/8) muncul 988 kasus baru, bersamaan dengan 1.017 pasien sembuh dan 48 pasien meninggal. Sedangkan sehari sebelumnya, Senin (16/6), di Bali muncul 888 kasus baru Covid-19 bersamaan dengan 963 pasien sembuh dan 48 pasien meninggal.

Bali sebelumnya sempat selama 21 hari (tiga pekan) secara beruntun diterjang kasus harian Covid-19 di atas 1.000 orang. Dimulai dari 26 Juli 2021 ketika muncul 1.078 kasus baru bersamaan dengan 802 pasien sembuh dan 26 pasien meninggal), kemudian 27 Juli dengan 1.314 kasus baru (bersamaan dengan 829 pasien sembuh dan 33 pasien meninggal), 28 Juli dengan 1.452 kasus baru (bersamaan dengan 955 pasien sembuh dan 44 pasien meninggal), 29 Juli dengan 1.119 kasus baru (bersamaan dengan 811 pasien sembuh dan 37 pasien meninggal), 30 Juli dengan 1.365 kasus baru, 31 Juli dengan 1.280 kasus baru.

Kemudian, per 1 Agustus 2021 muncul 1.145 kasus baru, disusul 2 Agustus dengan 1.044 kasus baru, 3 Agustus dengan 1.408 kasus baru, 4 Agustus dengan 1.362 kasus baru, 5 Agustus dengan 1.470 kasus baru, 6 Agustus dengan 1.239 kasus baru, 7 Agustus dengan 1.027 kasus baru, 8 Agustus dengan 1.184, 9 Agustus dengan 1.018 kasus baru, 10 Agustus dengan 1.470 kasus baru, 11 Agustus dengan 1.270 kasus baru, 12 Agustus dengan 1.353 kasus baru, 13 Agustus dengan 1.910 kasus baru, 14 Agustus dengan 1.795 kasus baru, dan 15 Agustus dengan 1.071 kasus baru.

Dari 988 kasus baru 17 Agustus 2021 kemarin, 9 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 169 orang pelaku per-jalanan dalam negeri (PPDN), dan sisanya 898 orang merupakan transmisi lokal. Sekadar catatat, dari 9 PPLN tersebut, 5 orang berada di Kota Denpasar, 3 orang di Kabupaten Badung, dan 1 orang di Karangasem. Sedangkan dari159 orang PPLN, terbanyak berada di Denpasar mencapai 71 orang.

Tambahan kasus terbanyak per Selasa kemarin, seperti biasa, muncul di Denpasar mencapai 293 kasus baru, disusu Badung (179 kasus baru), Gianyar (133 kasus baru), Tabanan (117 kasus baru), Buleleng (85 kasus baru), Klungkung (58 kasus baru), Karangasem (46 kasus baru), Jembrana (42 kasus baru), dan Bangli (32 kasus baru), selain juga tambahan 3 kasus baru dari luar darerah Bali.

Dengan tambahan 1.071 kasus baru per 17 Agustus 2021 kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi hingga kini mencapai 97.903 orang. Dari jumlah ini, 710 orang atau 0,73 persen di antaranya merupakan PPLN, 11.636 orang atau 11,89 persen PPDN, dan 85.557 orang atau 87,39 persen merupakan transmisi lokal.

Jumlah kasus terbanyak masih berada di Denpasar mencapai 33.253 kasus, disusul Badung (17.665 kasus), Tabanan (9.744 kasus), Gianyar (9.483 kasus), Buleleng (9.297 kasus), Jembrana (5.097 kasus), Bangli (4.090 kasus), Karangasem (3.396 asus), dan Klungkung (3.392 kasus). Selain itu, juga ada 2.181 kasus dari luar daerah Bali dan 305 kasus dari WNA.

Hingga Selasa kemarin, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) di Bali mencapai 11.206 orang atau 11,44 persen dari total 97.903 kasus positif. Ini turun sekitar 97 orang dibanding sehari sebelumnya.

Kasus aktif terbanyak saat ini masih berada di Denpasar mencapai 4.249 orang, disusul di Badung (1.893 orang), di Tabanan (1.230 orang), di Gianyar (889 orang), di Buleleng (867 orang), di Karangasem (576 orang), di Jembrana (490 orang), di Bangli (480 orang), dan di Klung-kung (458 orang). Selain itu, ada 70 pasien dari luar daerah Bali yang masih dalam perawatan.

Yang menggembirakan, pada hari yang sama kemarin, di Bali terdapat 1.037 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Dari 1.037 pasien sembuh itu, terbanyak berada di Denpasar mencapai 291 orang, disusul di Badung (185 pasien sembuh), di Jembrana (150 pasien sembuh), di Buleleng (124 pasien sembuh), di Tabanan (110 pasien sembuh), di Gianyar (93 pasien sembuh), di Bangli (60 pasien sembuh), di Klungkung (15 pasien sembuh), dan di Karangasem (7 pasien sembuh), selain juga dari luar daerah Bali (2 pasien sembuh).

Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 83.892 orang. Tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali pun terus merangkak jadi 85,69 persen dari total 97.903 kasus positif atau naik sekitar 0,20 persen dibanding sehari sebelumnya. Hanya saja, ini masih jauh dari rekor angka sembuhan tertinggi hampir 96,00 persen.

Sementara, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 2.805 orang atau 2,87 persen dari total 97.903 kasus positif. Ini setelah per Selasa kemarin kembali terdapat 48 pasien meninggal dunia, masing-masing di Karangasem sebanyak 10 orang, disusul di Badung (9 pasien meninggal), di Tabanan (7 pasien meninggal), di Denpasar (6 pasien meninggal), di Buleleng (5 pasien me-ninggal), di Gianyar (3 pasien meninggal), di Jembrana (3 pasien meninggal), di Bangli (2 pasien meninggal), dan di Klungkung (2 pasien meninggal), selain dari luar daerah Bali (1 pasien meninggal).

Sementara itu, Kabupaten Karangasem menjadi daerah di Bali dengan prosesntase kematian tertinggi, yakni 233 orang atau 6,86 persen dari total 3.396 kasus positif. Ini jauh melampuai angka kematian se-Bali yang mencapai rata-rata hanya 2,87 persen dari total 97.903 kasus positif.

Selama seminggu terakhir, tercatat ada 42 pasien Covid-19 di Karangasem yang meninggal. Rincia pasien meninggl itu mulai dari 11 Agustus (4 pasien), 12 Agustus (4 pasien), 13 Agustus (5 pasien), 14 Agustus (8 pasien), 15 Agustus (2 pasien), 16 Agustus (9 pasien), dan 17 Agustus (terbanyak 10 orang).

Bupati Karangasem, I Gede Dana, segera akan mencari tahu apa penyebab tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Gumi Lahar. "Kami belum dapat laporan, apakah karena Lansia atau penyakit penyerta? Kami akan cek ke rumah sakit. Sebab, ada informasi, yang meninggal juga terjadi di luar Karangasem," jelas Bupati Gede Dana usai bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Selasa kemarin.

Bupati Dana juga menyebutkan, Pemkab Karangasem siapkan 12 hotel dan 2 fasilitas milik pemerintah sebagai temoat isolasi teropusat (Isoter) pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR). Tempat Isoter yang tersebar di 8 kecamatan se-Karangasem ini berkapasitas 364 bed (tempat tidur). Namun, saat ini baru terisi 97 bed.

Ada pun 2 fasilitas milik pemerintah yang digunakan sebagai tempat Isoter, masing-masing Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karangasem di Jalan Ahmad Yani Amlapura dengan kapasitas 60 bed dan RS Pratama di Kecamatan Kubu berkapasitas 20 bed. “Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 wajib tinggal di tempat Isoter, tak boleh lagi isolasi mandiri (Isoman) di rumah,” tandas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Karangfasem ini.

Sedangkan Sekretaris Satgas Penangnan Covid-19 Karangasem, I Ketut Sedana Merta, memastikan,12 hotel dan 2 fasilitas milik pemerintah sudah siap digunakan untuk Isoter. Menurut Sedana Merta, pasien yang Isoter akan mendapatkan obat, makan, dan vitamin secara teratur di tempat yang nyaman. “Seluruh biaya ditanggung pemerintah,” jelas Sekda Kabupaten Karangasem ini. *k16,nar

Komentar