Pemkab Bangli Beli Ambulans Seharga Rp 4,3 M
Pemkab Bangli membeli 12 unit ambulans yang akan ditempatkan di 12 puskemas yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Bangli, yakni Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku, dan Kecamatan Kintamani.
BANGLI, NusaBali
Ambulans tersebut diharapkan mampu menanggulangi salah satu kekurangan sarana dan prasarana pada puskesmas-puskesmas yang ada. Dengan demikian layanan dan penanganan kesehatan di tingkat puskesmas lebih optimal.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten I Wayan Jimat, menyampaikan, selama ini dari 12 puskemas yang ada di Bangli, tak satu pun memiliki ambulans. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada penanganan layanan kesehatan yang kurang optimal.
“Misalnya bisa berimbas pada keterlambatan penanganan pasien,” ucap Jimat didampingi Kasi Sarana dan Prasarana I Wayan Sunapa, Selasa (20/9).
Menurut Jimat, dana pengadaan 12 unit ambulans tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) 2016. Pagu diajukan Dinas Kesehatan ke Kementerian Kesehatan sebesar Rp 4,8 miliar. Sedang harga per unit ambulans Rp 365 juta, sehingga total untuk 12 unit ambulans jadi Rp 4,38 miliar. Rencananya 12 unit ambulans tersebut sudah siap akhir September ini.
Selain tidak ada ambulans, Dinas Kesehatan menyatakan beberapa unit puskesmas sedang proses rehab berat. Puskesmas yang sedang rehab adalah Puskesmas Kintamani 2 di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani dan Puskesmas Susut I di Kayuamba, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Sementara rehab, layanan kesehatan di dua puskesmas tersebut memanfaatkan ruangan dan bangunan lainnya semaksimal mungkin. “Karena kalau pindah ke tempat lain, lebih berat lagi,” tandas Jimat. * k17
Ambulans tersebut diharapkan mampu menanggulangi salah satu kekurangan sarana dan prasarana pada puskesmas-puskesmas yang ada. Dengan demikian layanan dan penanganan kesehatan di tingkat puskesmas lebih optimal.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten I Wayan Jimat, menyampaikan, selama ini dari 12 puskemas yang ada di Bangli, tak satu pun memiliki ambulans. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada penanganan layanan kesehatan yang kurang optimal.
“Misalnya bisa berimbas pada keterlambatan penanganan pasien,” ucap Jimat didampingi Kasi Sarana dan Prasarana I Wayan Sunapa, Selasa (20/9).
Menurut Jimat, dana pengadaan 12 unit ambulans tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) 2016. Pagu diajukan Dinas Kesehatan ke Kementerian Kesehatan sebesar Rp 4,8 miliar. Sedang harga per unit ambulans Rp 365 juta, sehingga total untuk 12 unit ambulans jadi Rp 4,38 miliar. Rencananya 12 unit ambulans tersebut sudah siap akhir September ini.
Selain tidak ada ambulans, Dinas Kesehatan menyatakan beberapa unit puskesmas sedang proses rehab berat. Puskesmas yang sedang rehab adalah Puskesmas Kintamani 2 di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani dan Puskesmas Susut I di Kayuamba, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Sementara rehab, layanan kesehatan di dua puskesmas tersebut memanfaatkan ruangan dan bangunan lainnya semaksimal mungkin. “Karena kalau pindah ke tempat lain, lebih berat lagi,” tandas Jimat. * k17
Komentar