Peralatan Pemadam di Gedung Perkantoran Diperiksa
Peralatan pemadam kebakaran yang ada di sejumlah gedung perkantoran di Puspem Badung diperiksa kelayakannya, Selasa (12/12).
MANGUPURA, NusaBali
Ini merupakan pemeriksaan berkala untuk memastikan kondisi peralatan seperti alat pemadam api ringan (APAR), hidran, smoke detector, sprinkler, masih berfungsi dengan baik.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran merupakan kegiatan berkala yang diagendakan setahun sekali. Langkah ini untuk meminimalkan terjadinya gangguan alat saat digunakan. “Semua gedung utamanya di Puspem Badung ini memiliki peralatan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Ini yang kami periksa,” tuturnya.
Pemeriksaan kemarin menyasar beberapa instansi. Di antaranya gedung DPRD Badung, Dinas Perhubungan, Diskominfo, Dinas Koperasi, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan, BPKAD. “Kami akan melanjutkan pemeriksaan berkala ini ke gedung lainnya.”
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, secara umum peralatan yang tersedia masih relatif bagus. Namun, jika ditemukan adanya kerusakan akan dilaporkan pada bagian perawatan (Perwat).
Menurut Wirya, kasus kebakaran di Kabupaten Badung cukup tinggi. Dominan dipicu oleh arus pendek atau korsleting. Berdasarkan data yang ada setiap bulannya rata-rata terjadi 12 kasus kebakaran. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengganti instalisasi listrik yang lama, sehingga lebih aman,” imbaunya. Menurutnya, saat ini pihaknya menyiagakan 26 unit kendaraan pemadam yang ditempatkan menyebar di delapan pos, seperti Pos Petang, Abiansemal, Terminal Mengwi, Puspem Badung, Kebo Iwa, Kunti, Majapahit, dan Bali Pecatu Graha. *asa
Ini merupakan pemeriksaan berkala untuk memastikan kondisi peralatan seperti alat pemadam api ringan (APAR), hidran, smoke detector, sprinkler, masih berfungsi dengan baik.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, mengatakan pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran merupakan kegiatan berkala yang diagendakan setahun sekali. Langkah ini untuk meminimalkan terjadinya gangguan alat saat digunakan. “Semua gedung utamanya di Puspem Badung ini memiliki peralatan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Ini yang kami periksa,” tuturnya.
Pemeriksaan kemarin menyasar beberapa instansi. Di antaranya gedung DPRD Badung, Dinas Perhubungan, Diskominfo, Dinas Koperasi, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan, BPKAD. “Kami akan melanjutkan pemeriksaan berkala ini ke gedung lainnya.”
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, secara umum peralatan yang tersedia masih relatif bagus. Namun, jika ditemukan adanya kerusakan akan dilaporkan pada bagian perawatan (Perwat).
Menurut Wirya, kasus kebakaran di Kabupaten Badung cukup tinggi. Dominan dipicu oleh arus pendek atau korsleting. Berdasarkan data yang ada setiap bulannya rata-rata terjadi 12 kasus kebakaran. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengganti instalisasi listrik yang lama, sehingga lebih aman,” imbaunya. Menurutnya, saat ini pihaknya menyiagakan 26 unit kendaraan pemadam yang ditempatkan menyebar di delapan pos, seperti Pos Petang, Abiansemal, Terminal Mengwi, Puspem Badung, Kebo Iwa, Kunti, Majapahit, dan Bali Pecatu Graha. *asa
Komentar