nusabali

Warung Terbakar, Dadong Tewas di Kamar Mandi

  • www.nusabali.com-warung-terbakar-dadong-tewas-di-kamar-mandi

Dewa Made Oka, 84, berhasil menyelamatkan diri, tetapi istrinya, Desak Ketut Mas, 86, tewas di kamar mandi. Keluarga belum memberitahu Dewa Oka bahwa istrinya telah meninggal.

SINGARAJA, NusaBali

Kebakaran hebat yang menghanguskan sebuah warung kelontong di Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, mengakibatkan seorang dadong (nenek) berusia 86 tewas. Dadong bernama Desak Ketut Mas ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan sebagian tubuh hangus. Sedangkan suaminya Dewa Made Oka, 84, berhasil selamat dari maut.

Peristiwa yang merengut nyawa dadong Desak Mas terjadi pada Jumat (1/12) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Dadong Desak Mas diduga kuat sempat menyelamatkan diri ke dalam kamar mandi, namun terjebak dalam kobaran api yang cukup besar. Jenazah dadong Desak Mas baru ditemukan pagi sekitar pukul 06.00 Wita, setelah api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadan kebakaran.

Dadong Desak Mas selama ini hanya tinggal berdua dengan suaminya Dewa Made Oka di dalam warung sekaligus tempat tinggal, yang berlokasi di Banjar Kelod, Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar. Warungnya terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah dipakai tempat jualan, dan di lantai dua dipakai sebagai tempat tidur. Bangunan warung sekaligus tempat tinggal itu terbilang bangunan tua, karena lantai dua terbuat dari deretan papan kayu (bukan beton cor-coran).

Informasi dihimpun di lokasi, Jumat siang, sebelum kebakaran hebat terjadi pasutri lansia Dewa Oka dan Desak Mas sejatinya telah terbangun dari tidurnya sekitar pukul 01.00 Wita. Mereka terbangun karena mendengar suara letupan kecil beberapa kali yang bersumber dari MCB (Miniature Circuit Breaker. Alat ini berfungsi sebagai alat pengaman arus lebih, Red) di lantai bawah. Begitu terbangun, listrik di warung sudah padam, dan pasutri ini hanya melihat cahaya terang yang diduga bersumber dari kobaran api akibat letupan MCB. Nah saat itu, Dewa Oka sudah mengajak Desak Mas keluar warung. Namun, saat menuruni tangga dari lantai dua menuju lantai bawah, pasturi lansia ini terpisah. Desak Mas justru masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Dewa Oka berhasil keluar menuju jalan raya melewati pintu warung. Dewa Oka mengira istrinya sudah berhasil keluar, karena saat itu dalam situasi gelap dan api terus membesar. Oleh warga, Dewa Oka diajak ke tempat yang lebih aman sejauh sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Api terus merembet dan membesar karena di dalam warung banyak barang yang mudah terbakar, seperti anyaman, karung beras, dan juga tabung gas elpiji 3 dan 15 kilogram. Di samping itu lantai dua juga terbuat dari papan kayu yang mudah terbakar.

Warga setempat pun panik, karena di sekitar warung yang terbakar masih ada bangunan warung dan rumah lainnya. Warga setempat berusaha padamkan api dengan alat seadanya. Selang beberapa menit kemudian tiga unit mobil pemadam kebakaran dari pos Seririt tiba di lokasi. Api baru berhasil dipadamkan setelah dua jam petugas semprotkan air. Begitu api padam, warga sekitar tidak melihat Desak Mas bersama suaminya. Warga pun memperkirakan Desak Mas tertinggal di dalam warung. Namun petugas maupun warga belum berani masuk ke dalam puing yang masih membara. Petugas harus menunggu proses pendinginan selama beberapa jam. Begitu dirasa aman, petugas dibantu warga kemudian menyisir semua ruangan untuk mengetahui posisi dadong Desak Mas. Akhirnya jenazah dadong Desak Mas didtemukan di dalam kamar mandi dengan kondisi sebagian tubuhnya hangus terbakar. Jenazah dadong Desak Mas kemudian dievakuasi menuju rumah duka yang masih berdampingan dengan warungnya.

Pasutri lansia ini memiliki delapan anak, 24 cucu, 7 cicit. Salah satu anaknya, Dewa Made Partika, ditemui di rumah duka mengaku tidak ada firasat apapun terkait dengan kematian ibunya, Desak Mas. Terakhir seluruh keluarga berkumpul saat Hari Raya Kuningan, Sabtu (11/11). Namun dua pekan sebelum kejadian sempat berkumpul meskipun tidak semuanya. “Tidak ada firasat apapun. Ini musibah bagi keluarga kami. Terakhir kami berkumpul dengan Niang (Desak Mas) dan Aji (Dewa Oka) waktu Hari Raya Galungan, Kuningan, dan dua pekan lalu ketika ada upacara di Pura Dalem,” tuturnya.

Hingga Jumat sore, Dewa Oka dikabarkan belum mengetahui kondisi istrinya. Pihak keluarga sengaja belum memberitahu Dewa Oka terkait kematian istrinya. “Ajik masih kami titip di rumah kerabat. Kami masih cari jalan untuk memberitahukan, agar Ajik bisa tabah menerima kematian Niang,” ujar Dewa Partika.

Rencananya jenazah Desak Mas akan dibuatkan upacara Ngaben, pada Soma Pon Pahang, Senin (4/12). Di rumah duka, anak dan cucunya sudah mulai berdatangan. Beberapa warga juga sudah terlihat sibuk memasang tenda.

Sementara Kasubag Humas Polres Buleleng AKP Nyoman Suartika, mengatakan belum berani memastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun dugaan awal penyebab kebakaran adal hubungan pendek arus listrik. “Masih diselidiki penyebab kebakaran, apakah memang arus pendek listrik atau ada penyebab lainnya. Sekarang masih ditangani oleh Polsek Banjar,” katanya. Untuk sementara, lokasi kejadian sudah ditutup garis polisi (police line) oleh Polsek Banjar. *k19

Komentar