nusabali

Bergulir Paket Gus Sukarta-Mudarta

  • www.nusabali.com-bergulir-paket-gus-sukarta-mudarta

Saat publik menunggu-nunggu kabar rekomendasi dari Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang masing-masing akan diusung PDIP dan Golkar ke Pilgub 2018, justru bergulir pasangan alternatif yang berpeluang diusung Gerindra-Demokrat.

DENPASAR, NusaBali

Paket alternarif ini adalah IB Putu Sukarta alias Gus Sukarta-Made Mudarta. Gus Sukarta merupakan politisi asal Griya Buruan Sanur, Denpasar Selatan yang kini Ketua DPD Gerindra Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Gerindra Dapil Bali. Sedangkan Mudarta adalah politisi asal Desa Nusamara, Kecamatan Melaya, Jembrana yang kini menjabat Ketua DPD Demokrat Bali.

Informasi yang dihimpun NusaBali dari kalangan Fraksi Gerindra dan Fraksi Demokrat DPRD Bali, Rabu (2/11), Paket Gus Sukarta-Mudarta digulirkan agar masyarakat punya pilihan lebih banyak di Pilgub Bali 2018. “Paket Gus Sukarta-Mudarta ini memberikan pilihan untuk rakyat Bali. PDIP dan Golkar memang sudah ada calonnya. Tapi, rakyat akan makin cerdas kalau diberikan pilihan lebih banyak,” ujar sumber NusaBali di DPRD Bali kemarin.

Gerindra-Demokrat sudah memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen untuk mengusung pasangan calon di Pilgub Bali 2018. Kedua parpol menengah ini memiliki total 15 kursi DPRD Bali atau 27,27 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 8 kursi DPRD (14,55 persen suara parlemen) milik Demokrat dan 7 kursi DPRD (12,73 persen suara parlemen) milik Gerindra. Selain itu, kata sumber tadi, parpol lain yang punya kursi di parlemen juga potensial dirangkul untuk ikut gabung usung Gus Sukarta-Mudarta, seperti PKPI dan PAN.

Dari 8 parpol parlemen hasil Pileg 2014, hanya PDIP dan Golkar yang bisa usung paket calon secara mandiri, karena memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen. PDIP mendominasi 24 kursi DPRD Bali atau 43,64 suara parlemen, sementara Golkar memiliki 11 kursi DP)RD Bali atau 20,00 persen suara parlemen.

Sejauh ini, PDIP belum merekomendasi paket Cagub-Cawagub Bali yang akan diusung ke Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Namun, sejak awal PDIP santer digadang-gadang akan usung pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace. Sedangkan Golkar dipastikan akan usung Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Cagub Bali 2018. Namun, tandemnya di posisi Cawagub Bali belum diputuskan.

Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, mengakui pihaknya sudah mengirim beberapa paket simulasi yang telah dikirimkan ke DPP Demokrat untuk direkomendasi menuju Pilgub 2018. “Dalam simulasi itu ada banyak nama. Terserah nanti DPP Demokrat yang memutuskan,” tegas Mudarta saat dihubungi NusaBali, Kamis kemarin.

Terkait isu Paket Gus Sukarta-Mudarta, menurut Mudarta, hal itu juga diserahkan ke DPP Demokrat. “Gus Sukarta (Ketua DPD Gerindra Bali, Red) memang masuk hasil survei kita. Dia sebagai kandidat kuat. Tapi, kembali kewenangan DPP Demokrat yang memutuskan,” tegas Mudarta.

Soal koalisi menuju Pilgub Bali 2018, kata Mudarta, Demokrat masih cenderung arahkan kekuatan bergabung dengan Koalisi Bali Mandara (KBM) di mana Golkar berada di dalamnya. Sebab, Demokrat berkepentingan program pro rakyat Bali Mandara bisa berjalan dengan jilid-jilidnya. “Kalau kandidat sudah kita setor, koalisinya mengarah ke KBM, dengan setingan tarung head to head (melawan PDIP, Red),” papar Mudarta.     

Sebaliknya, Ketua DPD Gerindra Bali Gus Sukarta menyebutkan partainya masih menginventarisasi banyak nama sebagai Cagub-Cawagub. Untuk posisi Cagub Bali, an tara lain, muncul nama Wisnu Bawa Tenaya (mantan Pangdam IX/Udayana yang kini Ketua Umum PHDI Pusat), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kandidat non kader yang kini Walikota Denpasar), hingga KBS (Ketua DPD PDIP Bali) dan SGB (Ketua DPD I Golkar Bali). “Gerindra juga mendorong kader partai untuk maju ke Pilgub Bali 2018. Hanya saja, kita kan punya pengalaman memunculkan calon saat waktu yang tepat,” ujar Gus Sukarta yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014.

Gus Sukarta mencontohkan ketika Gerindra usung Paket Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2012, kemudian usung Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta di Pilgub Bali 2013, hingga Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017. “Semua rekomendasinya saat last minute, bahkan injury time, tapi bisa menang. Di Pilgub Bali 2018 nanti, pola kita juga akan seperti itu,” kata Gus Sukarta.

Lalu, ke mana Gerindra akan gabung? Menurut Gus Sukarta, Gerindra akan ambil posisi tepat setelah melakukan kajian dalam sisa waktu 2 bulan ke depan. “Kan Januari 2018 pendaftaran calon ke KPU, maka kita punya waktu 2 bulan untuk menentukan koalisi.” *nat

Komentar