nusabali

Agus Suradnyana Beri Restu Maju ke Pilgub

  • www.nusabali.com-agus-suradnyana-beri-restu-maju-ke-pilgub

DPD II Golkar Buleleng intens berkomunikasi politik dengan Dewa Ketut Puspaka, pasca Sekda Buleleng ini ‘dilamar’ Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta untuk dijadikan tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) ke Pilgub Bali 2018.

Dewa Puspaka ‘Dilamar’ Jadi Tandem SGB


SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pun merestui Dewa Puspaka untuk maju ke Pilgub Bali 2018. Informasi yang dihimpun NusaBali, sejumlah pengurus DPD II Golkar Buleleng langsung intens menjalin komunikasi dengan Dewa Puspaka, setelah Calon Gubernur (Cagub) mereka, Ketut Sudikerta, mendatangi kediaman Sekda di Jalan Kumbakarna Singaraja, tepatnya kawasan LC 10 Desa Bhaktiseraga, Kecamatan Buleleng, Jumat (16/6) malam. Bahkan, pengurus DPD II Golkar Buleleng sudah sempat rapat dengan Dewa Puspaka.

Saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin (19/6), Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen membenarkan ada pertemuan dengan Dewa Puspaka. Namun, kata Singyen, bukan pertemuan itu yang menentukan Dewa Puspaka bisa jadi tandem SGB (Sudikerta Gubernur Bali). “Itu pertemuan biasa. Kita bertemu saat mendampingi Pak Sudikerta selaku Wakil Gubernur Bali menghadiri undangan ngaben massal di Desa Pakraman Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng (desa asal Dewa puspaka, Red),” terang Singyen.

Menurut Singyen, pihaknya ingin ada tokoh asal Buleleng seperti Dewa Puspaka menjadi pendamping SGB di Pilgub Bali 2018. Alasannya, Buleleng memiliki jumlah pemilih terbanyak di Bali. Namun, semua itu dikembalikan pada mekanisme partai, seperti proses survei. “Walaupun kami sempat bertemu dengan Pak Sekda (Dewa Puspaka) ,bukan berarti kami bisa paksakan kehendak. Semua itu ada mekanismenya, seperti hasil survei, karena kami di Golkar ingin menangkan Pilgub Bali 2018,” katanya.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin, Sekda Dewa Puspaka kembali menegaskan dirinya akan mengikuti mekanisme yang ada, jika memenuhi syarat dalam pencalonan. Mekanisme dimaksud adalah mekanisme di Golkar dan juga pengunduran diri dari jabatan Sekda Buleleng. “Ada waktunya nanti saya bersikap. Sekarang ikuti mekanisme yang ada dulu,” tandas Dewa Puspaka.

Disinggung isu Pilgub Bali bisa mengganggu kinerjanya, Dewa Puspaka menyatakan dirinya tetap fokus dengan pekerjaannya sebagai abdi masyarakat. Semua urusan administrasi pemerintahaan rutin dijalankannya, karena itu tanggung jawabnya. “Saya tidak terpengaruh dengan isu Pilgub. Tidak sampai mempengaruhi kinerja, saya tetap melaksanakan tugas seperti biasa,” katanya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memberi sinyal untuk restui keinginan Sekda Dewa Puspaka nyalon ke Pilgub Bali 2018. Intinya, Agus Suradnyana tidak akan menghalangi pencalonan Dewa Puspaka. Sinyal itu disampaikan langsung Agus Suradnyana di hadapan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng dan peserta wajib pajak (WP) dalam acara pemberian penghargaan kepada WP yang taat pajak, di Gedung Mr Ketut Pudja eks Pelabuhan Buleleng di Singaraja, Senin pagi.

“Saya ditanya wartawan, bagaimana dengan Sekda Buleleng yang mau nyalon ke Pilgub 2018. Ya, saya katakan, itu hak asasi dari Pak Sekda. Apa kewenangan saya? Silakan saja. Bagus kalau nanti Pak Sekda terpilih, asalkan mau membantu pembangunan Buleleng. Tidak ada persoalan dengan saya. Kecuali, saya maju ke Pilgub Bali 2018, baru saya masalahkan,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Agus Suradnyana merasa yakin jika sama-sama nyalon, Dewa Puspaka akan kalah melawan dirinya. Sebab, ilmu politik Dewa Puspaka masih di bawahnya. Namun, Dewa Puspaka dinilai unggul dalam urusan administrasi birokrasi. Agus Suradnyana pun berharap kelebihan yang dimiliki itu dapat dibawa ke hal-hal yang positif untuk pembangunan Buleleng.

“Saya ngomong apa adanya. Kalau Pak Sekda lawan saya main politik, beliau tidak akan menang, ilmunya (pengalaman politik)-nya masih seperlima dari saya. Tapi, kalau urusan adminitrasi pemerintahan, ilmu saya yang seperlima dari Pak Sekda. Jadi, sama-sama punya ilmu,” ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. *k19

Komentar