Lima Ton Sampah Terkumpul di TNBB
Petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB) selama tiga rutin menggelar clean up (kebersihan) sampah di kawasan konservasi.
NEGARA, NusaBali
Salah satunya dengan underwater clean up atau bersih-bersih di awag air di Pulau Menjangan, Minggu (21/5). Hasilnya, selama hampir 3 bulan, mengumpulkan sampah 5 ton lebih.
Plt Kepala Balai TNBB, Suharyono mengatakan, underwater clean up melibatkan puluhan penyelam dari kalangan operator wisata diving serta Pol Air dan TNI AL. Mereka menyelam membawa karung plastik untuk memungut sampah non organik. Selama hampir dua jam, sampah plastik berupa botol bekas makanan maupun minuman terkumpul 128,5 kilogram.
Ia menyayangkan banyaknya sampah di perairan Pulau Menjangan. Dikatakan, pada perairan Pulau Menjangan seluas 175 hektare ini, hidup berbagai jenis ikan karang yang perlu dilindungi. Jika terus diserbu sampah, keindahan pesona bawah laut akan hancur. “Kami berharap masyarakat sadar tidak buang sampah sembarangan,” ungkapnya. Clean up pun rutin dilakukan untuk antisipasi sampah.
Menurut Suharyono yang juga Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali, sampah yang menyerbu kawasan konservasi merupakan sampah kiriman. “Kami selama 3 bulan, clean up di permukaan, 5 ton lebih sampah kami kumpulkan,” ujarnya. Sementara Kasubag TU TNBB, Wiryawan menambahakan, underwater clean up sekaligus diving for conservation di perairan Pulau Menjangan bertujuan memperkenalkan kegiatan konservasi dalam menjaga potensi perairan. Termasuk peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN). *ode
Plt Kepala Balai TNBB, Suharyono mengatakan, underwater clean up melibatkan puluhan penyelam dari kalangan operator wisata diving serta Pol Air dan TNI AL. Mereka menyelam membawa karung plastik untuk memungut sampah non organik. Selama hampir dua jam, sampah plastik berupa botol bekas makanan maupun minuman terkumpul 128,5 kilogram.
Ia menyayangkan banyaknya sampah di perairan Pulau Menjangan. Dikatakan, pada perairan Pulau Menjangan seluas 175 hektare ini, hidup berbagai jenis ikan karang yang perlu dilindungi. Jika terus diserbu sampah, keindahan pesona bawah laut akan hancur. “Kami berharap masyarakat sadar tidak buang sampah sembarangan,” ungkapnya. Clean up pun rutin dilakukan untuk antisipasi sampah.
Menurut Suharyono yang juga Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali, sampah yang menyerbu kawasan konservasi merupakan sampah kiriman. “Kami selama 3 bulan, clean up di permukaan, 5 ton lebih sampah kami kumpulkan,” ujarnya. Sementara Kasubag TU TNBB, Wiryawan menambahakan, underwater clean up sekaligus diving for conservation di perairan Pulau Menjangan bertujuan memperkenalkan kegiatan konservasi dalam menjaga potensi perairan. Termasuk peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN). *ode
Komentar