nusabali

Bapak Sesak Napas, Anak Hydrocephalus

  • www.nusabali.com-bapak-sesak-napas-anak-hydrocephalus

Orangtua I Nengah Soma, penderita hydrocephalus, hanyalah petani penggarap dan ngadas sapi. Mereka harus menanggung biaya RS karena tak punya kartu BPJS kesehatan.

Derita Keluarga Miskin dari Banjar Batudawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem

AMLAPURA, NusaBali
I Nengah Soma, 12, menjalani rawat inap di RSUD Karangasem sejak Minggu (7/5) karena menderita hydrocephalus (akumulasi abnormal cairan di dalam otak, sehingga kepala membesar). Di RS Nengah Soma hanya ditunggui ibunya, Ni Nyoman Manis, 40, karena bapaknya, I Nengah Ngetis, 45, dari Banjar Batudawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, di rumah lantaran menderita sakit sesak napas yang membuatnya kerap keluar masuk rumah sakit.

Ni Nyoman Manis saat ditemui di ruang perawatan Lantai II Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem, Selasa (16/5), merasa bersyukur selama menunggui anaknya, dia dapat bantuan makan gratis tiga kali sehari atas program Pemkab Karangasem. Tetapi dia bingung karena dia harus membayar semua biaya rumah sakit, lantaran belum punya kartu BPJS. “Untuk biaya anak saya ini, kami belum punya uang,” ucap Ni Nyoman Manis.

Karenanya, Nengah Ngetis tidak bisa menunggui anaknya di RS, karena harus mengupayakan biaya perawatan sang anak. Padahal Nengah Ngetis selama ini kerap keluar masuk RS Pratama di Kecamatan Kubu dan RSUD Karangasem, karena menderita sesak napas. Bahkan Nengah Ngetis pernah diantar ke RSUD Karangasem dalam kondisi pingsan.Orangtua Nengah Soma sehari-hari sebagai petani penggarap dan ngadas lima ekor sapi.

Ni Nyoman Manis menjelaskan, anaknya yang mengalami gangguan kepala membesar merupakan anak kelima dari tujuh anak. Saat lahir tahun 2005, hanya muncul benjolan kecil di bagian pangkal hidungnya. Petugas medis menyebutkan benjolan tersebut merupakan tanda lahir, sehingga tidak perlu dirisaukan.

Ternyata setelah Nengah Soma umur 5 tahun, tahun 2010, benjolan dan kepalanya kian membesar. Sempat diperiksakan di Puskesmas Kubu, tetapi kemudian pengobatan itu terhenti karena tidak punya biaya.

Kondisi Nengah Soma, selain kepala membesar, bagian mata kanan tidak bisa melihat karena katarak. Sehari-hari jika dalam kondisi sehat Nengah Soma tidak bisa berjalan. Dia hanya bisa duduk itu pun tidak bisa berlama-lama karena kepalanya berat.

Namn pada Jumat (5/5) Nengah Soma mengalami panas tinggi disertai kejang-kejang. Sempat dibawa ke Puskesmas Kubu, Minggu (7/5), tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Karangasem. Ni Nyoman Manis kebingungan karena tidak punya biaya dan tidak memiliki kartu BPJS kesehatan.

Sejak menjalani rawat inap di RSUD Karangasem, Minggu (7/5) hingga Selasa (16/5), Nengah Soma belum bisa bicara, dia juga masih mendapatkan napas bantuan.

Bagian Instalasi Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Sang Ayu Made Sri Darmayanti, mengatakan, sehubungan kartu BJPS tengah diurus, untuk sementara pasien bersangkutan mesti bayar segala biaya. “Ya, karena belum punya kartu BPJS, pasien mesti bayar,” ucapnya. * k16

Komentar