nusabali

Desa Adat Galiran Bagi Beras 3,6 Ton

Prihatin Kondisi Warga saat PPKM Darurat

  • www.nusabali.com-desa-adat-galiran-bagi-beras-36-ton

SINGARAJA, NusaBali
Desa Adat Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, membagikan beras sebanyak 3,6 ton kepada krama desa adatnya, pada Umanis Paing Bala, Selasa (20/7).

Pembagian beras tersebut disepakati prajuru adat melalui paruman, karena melihat kondisi krama yang mengalami kesulitan ekonomi saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sebanyak 360 krama yang diberikan bantuan beras masing-masing 10 kilogram untuk meringankan beban mereka selama PPKM Darurat.

Kelian Desa Adat Galiran Putu Anteng didampingi Penyarikan Made Sutama dan pangelingsir I Gede Marayana, ditemui di jaba tengah Pura Desa Adat galiran mengatakan, seluruh bantuan beras yang dibagikan kepada krama berasal dari kas desa adat. Krama yang menerima bantuan tersebut adalah krama mipil (krama asli), penyada (krama yang luput ayahan desa), jompo, janda dan duda.

“Anggaran bantuan beras ini kami sepakati bersama prajuru menggunakan dana kas desa adat kami sebesar tiga puluh enam juta. Karena kalau dari APBD semesta belum ada anjuran untuk sembako atau beras, hanya untuk penanganan Covid-19. Tetapi melihat kondisi krama kami yang sebagian besar mengalami kesulitan terutama pada masa PPKM Darurat ini, kami putuskan untuk pembagian beras ini,” ucap Kelian Putu Anteng.

Dia juga mencontohkan sebagian besar kramanya yang mengais rejeki dengan berdagang, mengalami himpitan ekonomi dengan PPKM Darurat. Terlebih puluhan kramanya yang mengandalkan jualan di kawasan Pantai Penimbangan, tidak diizinkan buka dari awal PPKM Darurat, karena masuk dalam kawasan Destinasi Tempat Wisata (DTW). “Mayoritas memang tidak bisa bekerja, apalagi yang berjualan di pantai sama sekali mereka tidak ada pemasukan. Sehingga bantuan beras dari desa adat ini diharapkan dapat meringankan beban mereka setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk keluarga,” imbuh penyarikan desa adat Made Sutama.

Pembagian bantuan beras dilakukan secara terjadwal. Ratusan krama diarahkan prajuru adat datang secara bergantian dari pukul 06.30 Wita sampai pukul 11.00 Wita. Prajuru adat juga akan mempertimbangan pembagian beras kembali jika situasi pandemi semakin memburuk.

Sementara itu Desa Adat Galiran dalam penanganan Covid-19 Buleleng tahun 2020 lalu juga sempat membagikan sembako yang anggarannya berasal dari APBD Semesta sebanyak tiga kali. Namun tahun ini, APBD Semesta diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 saja. Seperti penyemprotan disinfektan, hingga penyekatan. *k23

Komentar